Network
Indonesains - Untuk waktu yang lama, bangsa Yahudi kuno diperintah oleh orang-orang Yunani. Namun pada satu ketika, bangsa Yahudi melakukan pemberontakan yang menyebabkan konflik berkepanjangan dalam sejarah Yunani kuno
Untuk diketahui, bangsa Yahudi diperintah orang-orang Yunani dalam sejarah Yunani kuno. Kekuasaan ini ada setelah penaklukan besar Alexander Agung.
Salah satu penerus besar wilayah kekuasaannya, Kekaisaran Seleukia, memerintah Yahudi dari tahun 200 hingga 160an SM.
Namun kemudian, pada dekade itu, terjadi pemberontakan besar-besaran bangsa Yahudi. Apa yang kita ketahui tentang pemberontakan ini, dan apa dampaknya terhadap wilayah tersebut?
Latar belakang pemberontakan
Pada abad keempat SM, Alexander Agung menaklukkan seluruh Levant, serta banyak wilayah lainnya. Setelah ia meninggal dan kerajaannya terpecah menjadi beberapa bagian, tanah bangsa Yahudi (yang pada saat itu dikenal sebagai Yudea) menjadi zona konflik yang terus-menerus.
Dinasti Ptolemeus di Mesir dan Dinasti Seleukia di Suriah terlibat dalam berbagai pertempuran yang melibatkan wilayah tersebut. Akhirnya, Dinasti Seleukia menaklukkan wilayah bangsa Yahudi pada tahun 200 SM.
Selama pemerintahan mereka atas bangsa Yahudi, mereka berbagi banyak budaya dan kepercayaan Helenistik dengan mereka, namun pada umumnya mereka menghormati bangsa Yahudi.
Berbeda dengan beberapa kerajaan lain, Kekaisaran Seleukia Yunani bersikap toleran terhadap Yudaisme, agama bangsa Yahudi. Mereka mengizinkan mereka untuk terus melakukan kebaktian di kuil dan adat istiadat keagamaan lainnya.
Namun, semua itu berubah pada abad kedua SM dalam sejarah Yunani kuno. Dinasti Yunani mulai melarang agama bangsa Yahudi.
