Selamat Tinggal Flash Disk dan Hard Disk, Kelak Data Digital Disimpan ke Dalam DNA

- 6 Juni 2023, 06:21 WIB
DNA akan menjadi media penyimpanan masadepan
DNA akan menjadi media penyimpanan masadepan /Victoria_ regen
  • Kapasitas penyimpanan massive alias sangat besar. Satu diploid genome (kromosom) bisa menyimpan data satu exabytes setara satu milliar gigabytes (GB). Dalam satu gram kering DNA bisa menyimpan 455 exabytes data.
  • Ukurannya sangat kecil dan compact. Satu kromosom berukuran 6 mikrometer (se-persejuta meter). Kromosom ibarat kaset jadul, dan DNA adalah pitanya. Satu kromosom diliputi pita DNA jika dibentangkan panjangnya 2 meter. Data file seluruh dunia saat ini bisa disimpan hanya dalam satu cangki kopi (yang berisi penuh oleh DNA)
  • Daya tahan ekstrim. Saat ini pusat data alias server memerlukan pasokan energi yang luar biasa. Tentunya akan menghasilkan emisi karbon yang tidak sedikit. Penyimpanan data berbentuk DNA memiliki daya tahan sangat baik, mudah dipindahkan serta hemat energi, tidak memperlukan pendingin ataupun listrik.
  • Masa pakai sangat lama. Ahli menyatakan penyimpanan data berbasis DNA bisa bertahan hingga 1000 tahun. Bahkan lebih!
  • DNA mampu menggandakan diri dengan mudah. Saat ini kita menyalin ribuan GB data untuk dibawa ke tempat lain, akan membutuhkan waktu yang lama untuk menggandakannya.

Kerugian

Pembuatan dan transmisi data digital menjadi kode DNA terkendala

  • Waktu penulisan dan pembacaan yang lama
  • Metode yang kompleks dan rumit karena lakukan di laboratorium
  • Memakan biaya banyak untuk sintesis nya

Kesimpulan. Mengubah data digital menjadi berbasis DNA memang bukan perkara mudah. Banyak proses rumit yang perlu dilalui. Namun, masa depannya sangat baik, terutama diaplikasikan di dunia medis. Misal pasien memiliki data medis di chip DNA nya sendiri, yang diimplan di tubuhnya. Pada saat dokter atau RS memerlukan hanya perlu memindai dan menggandakan data DNA ini ke sistem mereka. Ini menjadi tantangan tersendiri dunia di masa depan. ***

Halaman:

Editor: Setyo Ari Cahyono

Sumber: ScienceDaily Nature Ars Technica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah