Hasil Penelitian: Ilmuwan Memanfaatkan Kopi untuk Menghasilkan Listrik

- 23 Juli 2023, 07:00 WIB
Kafein dari kopi dapat meningkatkan efisiensi sel surya, menurut hasil penelitian.
Kafein dari kopi dapat meningkatkan efisiensi sel surya, menurut hasil penelitian. /UCLA

Indonesains - Hasil penelitian ilmuwan dari California University, Los Angeles (UCLA) dan Solargiga Energy Cina telah menemukan cara menghasilkan listrik dari kopi. Mereka menjadikan kafein yang biasa terkandung dalam kopi menjadi alternatif untuk sel surya tradisional yang lebih efisien dalam mengubah cahaya menjadi listrik.

Jingjing Xue, peneliti dan kandidat PhD di UCLA, salah seorang peneliti dalam riset tersebut mengatakan, gagasan tersebut berawal dari lelucon tentang kopi pagi.

"Suatu hari, ketika kami mendiskusikan sel surya perovskite, rekan kami Rui Wang berkata, 'Jika kita membutuhkan kopi untuk meningkatkan energi kita, lalu bagaimana dengan perovskit? Apakah mereka membutuhkan kopi untuk berkinerja lebih baik?'" kata Xue, mengingat lelucon teman sesama penelitinya.

Beragam komentar muncul dari peneliti lainnya, sampai kemudian tim peneliti mengingat bahwa kafein dalam kopi adalah senyawa alkaloid yang mengandung struktur molekul yang dapat berinteraksi dengan prekursor bahan perovskit - senyawa dengan struktur kristal tertentu yang membentuk lapisan pemanenan cahaya pada sel surya.

Baca Juga: Deep Web dan Dark Web: Sisi Gelap Dunia Internet

Upaya sebelumnya untuk meningkatkan stabilitas termal sel surya ini termasuk meningkatkan lapisan perovskit dengan menggunakan senyawa seperti dimetil sulfoksida telah dilakukan, para peneliti telah berjuang untuk meningkatkan efisiensi sel dan stabilitas jangka panjang. Tapi tidak ada yang pernah mencoba kafein.

Sadar mereka menyukai ide tersebut, tim kemudian menyisihkan kopi mereka dan mulai menyelidiki lebih lanjut. Mereka menambahkan kafein ke lapisan perovskite dari empat puluh sel surya dan menggunakan spektroskopi inframerah (yang menggunakan radiasi inframerah untuk mengidentifikasi senyawa kimia) untuk menentukan bahwa kafein bisa diikat dengan bahan tersebut.

Ilustrasi sel surya.
Ilustrasi sel surya. pexels

Dengan tes spektroskopi inframerah lebih lanjut, mereka mengamati bahwa gugus karbonil (atom karbon berikatan ganda dengan oksigen) dalam kafein berinteraksi dengan ion timbal dalam lapisan untuk menciptakan "kunci molekul."

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of California Los Angeles


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah