Network
Indonesains - Menurut hasil penelitian yang dipresentasikan pada Kongres Euroanaesthesia penggunaan aplikasi smartphone Pain Coach dapat membantu mengontrol rasa sakit. Pada gilirannya, aplikasi tersebut juga dapat mengurangi penggunaan narkotika.
Para peneliti mengaplikasikannya pada pasien yang menjalani operasi penggantian lutut total di rumah setelah operasi. Penggunaan aplikasi Pain Coach secara konsisten mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit opiat (sejenis narkotika dalam obat penghilang rasa nyeri) dan meningkatkan kontrol rasa sakit.
Melansir laman Eurekalert! Dr Amar Sheombar dari Kliniek ViaSana di Belanda yang merupakan peneliti utama penelitian tersebut mengatakan, semakin banyak peserta studi menggunakan aplikasi, semakin besar kemungkinan mereka untuk menurunkan skor rasa nyeri dan mengurangi penggunaan opioid.
Hasil penelitian itu penting, katanya, mengingat tuntutan saat ini pada sistem kesehatan dan meningkatnya penyalahgunaan obat penghilang rasa sakit resep di seluruh dunia.
Baca Juga: Misteri Dunia: Pilot Angkatan Laut Amerika Mengaku Melihat Alien
Beberapa aplikasi seluler, lanjutnya telah teruji secara klinis ada dengan tujuan terukur yang jelas untuk memandu pasien dalam pengendalian rasa nyeri dan penggunaan opiat di rumah setelah operasi."
Untuk menyelidiki efek dari aplikasi PainCoach pada rasa nyeri dan penggunaan opiat, para peneliti Belanda secara acak menugaskan 71 pasien (berusia 56-70 tahun) yang menjalani penggantian lutut total untuk menggunakan aplikasi dan sebanyak 38 pasien mengikuti perawatan biasa perawatan biasa saja di 2 minggu pertama di rumah setelah operasi.
Aplikasi seluler memungkinkan pasien untuk memasukkan tingkat rasa sakit mereka (tanpa rasa sakit, sakit yang dapat ditanggung, rasa sakit yang tak tertahankan, atau rasa sakit yang tidak dapat dipertahankan) - berdasarkan hasil penelitian ini dan jumlah hari setelah operasi, aplikasi ini menawarkan saran tentang penggunaan dan latihan penghilang rasa sakit obat atau beristirahat.
