Network
Indonesains - Para ahli paleontologi telah menemukan fosil dinosaurus yang mirip burung Jurassic dengan kaki belakang yang panjang. Ahli paleontologi mengidentifikasinya sebagai spesies baru avialan dari sebagian kerangka fosil yang ditemukan di Tiongkok.
Identifikasi dan penemuan fosil dinosaurus tersebut telah dijelaskan di jurnal Nature dengan judul "A new avialan theropod from an emerging Jurassic terrestrial fauna."
Avialan adalah anggota kelompok yang berisi burung modern dan dinosaurus mirip burung. Dinosaurus ini menunjukkan serangkaian ciri morfologi yang tidak biasa yang dimiliki oleh avialan awal lainnya serta dinosaurus troodontid dan dromaeosaurid.
“Pemahaman kita tentang sejarah evolusi paling awal dari Avialae, kelompok paling inklusif yang berisi semua burung modern kecuali Deinonychus atau Troodon, telah terhambat oleh terbatasnya keragaman fosil dari periode Jurassic, ketika avialan menyimpang dari garis utama theropoda,” kata Dr. Min Wang.
Wang ahli paleontologi di Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan rekannya.
“Secara khusus, hanya sedikit avialan yang dilaporkan berasal dari lokasi selain Biota Yanliao Jurassic Tengah-Akhir di timur laut Tiongkok (166-159 juta tahun yang lalu) dan Batu Kapur Solnhofen yang sedikit lebih muda di Jerman," kata para ahli paleontolog.
"Sehingga menyisakan jarak sekitar 30 juta tahun hingga yang tertua dari catatan yang diketahui tentang avialan Kapur.”
Para ahli paleontolog menjelaskan, Avialan divergen yang paling awal adalah kunci untuk menguraikan asal usul evolusi karakteristik morfologi avialan yang berkontribusi terhadap diversifikasi skala global pertama mereka di Zaman Kapur dan, yang lebih penting, untuk mengungkap sejarah evolusi avialan batang yang semakin kompleks.
Spesies burung yang baru teridentifikasi menjelajahi planet kita sekitar 150 juta tahun yang lalu (zaman Jurassic Akhir). Fosil dinosaurus dijuluki Fujianvenator prodigiosus, ia mungkin merupakan anggota avialan Jurassic termuda yang diketahui.
“Fujianvenator prodigiosus adalah avialan seukuran burung pegar dengan kaki belakang bagian bawah (tibia) dua kali lebih panjang dari paha (femur), suatu kondisi yang sebelumnya tidak diketahui pada dinosaurus non-unggas,” kata para peneliti.
