Dunia Binatang: Mengekstrak RNA dari Harimau Tasmania yang Telah Punah

- 13 Oktober 2023, 11:00 WIB
Sepasang harimau Tasmania, jantan dan betina, sekitar tahun 1905. Spesies ini telah lama punah dari dunia binatang.
Sepasang harimau Tasmania, jantan dan betina, sekitar tahun 1905. Spesies ini telah lama punah dari dunia binatang. /Smithsonian Institutional Archives


Indonesains - Tim peneliti yang dipimpin ilmuwan Stockholm University mengekstrak dan mengurutkan RNA dari harimau Tasmania yang telah punah di dunia binatang. Mereka menganalisis sejarah RNA dari otot dan jaringan kulit harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) berusia 130 tahun.

Jaringan kulit tersebut sebelumnya diawetkan dalam pengeringan pada suhu kamar di Museum Sejarah Alam Swedia. Studi ini dipublikasikan di jurnal Genome Research.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dengan judul "Historical RNA expression profiles from the extinct Tasmanian tiger" yang dapat diakses secara daring.

Harimau Tasmania, juga dikenal sebagai harimau Tasmania atau serigala berkantung, adalah hewan berkantung karnivora dan predator puncak di Tasmania.

Spesies ini adalah salah satu dari sedikit hewan berkantung yang memiliki kantong pada kedua jenis kelamin.

Harimau Tasmania tampak seperti campuran beberapa hewan. Itu adalah ukuran dan bentuk anjing berukuran sedang hingga besar, tetapi memiliki garis-garis seperti harimau di punggung bawah dan kantong perut.

Catatan fosil menunjukkan bahwa harimau Tasmania muncul sekitar 4 juta tahun yang lalu di Australia. Pada abad ke-20, spesies ini sudah punah, atau sangat langka, di daratan utama namun masih ditemukan di Tasmania, negara kepulauan di lepas pantai selatan Australia.

Kematian harimau Tasmania dapat dikaitkan secara langsung dengan skema pemberian hadiah yang diberlakukan pada tahun 1830-1914 yang mengakibatkan terbunuhnya beberapa ribu hewan dan secara tidak langsung hilangnya habitatnya akibat aktivitas peternakan.

Harimau Tasmania terakhir diketahui mati pada tahun 1936, di Kebun Binatang Beaumaris di Hobart, Tasmania, dan hanya sedikit yang diketahui tentang perilaku alami spesies tersebut di dunia binatang.

Upaya baru-baru ini untuk memberantas kepunahan berfokus pada harimau Tasmania, karena sebagian besar habitat alaminya di Tasmania masih dilestarikan. Pelepasliaran kembali dapat membantu memulihkan keseimbangan ekosistem dunia binatang yang hilang setelah kepunahan terakhirnya.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Sci-News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x