Inilah Amonit Pertama yang Diketahui Terperangkap Dalam Damar.

- 4 Oktober 2023, 10:30 WIB
Amonite yang terperangkap dalam damar.
Amonite yang terperangkap dalam damar. /PNAS

Indonesains - Sebagian besar inklusi amber adalah kehidupan yang berada di hutan. Sangat jarang menemukan kehidupan pantai yang terperangkap dalam damar. Namun, sebuah kelompok penelitian internasional yang dipimpin oleh Prof. WANG Bo dari Institut Geologi dan Paleontologi Nanjing, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (NIGPAS) melaporkan amonit pertama yang diketahui terperangkap dalam damar.

Amonite yang sejenis binatang laut itu terperangkap dalam damar berumur 99 juta tahun dari Myanmar utara. Panjang amber 33 mm, lebar 9,5 mm, tinggi 29 mm dan berat 6,08 g. Selain amon, amber juga membungkus beragam organisme yang saat ini hidup di darat atau di laut, termasuk setidaknya 40 hewan individu.

Dari fauna terestrial yang ditemukan di damar, tungau adalah yang paling melimpah. Juga ada laba-laba, kaki seribu, kecoak, kumbang, lalat dan tawon. Sedangkan fauna laut yang terperangkap, selain amonite itu sendiri, terdapat juga siput laut dan slaters laut.

Para peneliti menggunakan X-ray micro-computed tomography (micro-CT) untuk mendapatkan gambar tiga dimensi beresolusi tinggi dari ammonit termasuk polanya yang berbelit-belit, yang penting untuk mengidentifikasi ammonit. Peneliti menemukan bahwa amonite itu adalah Puzosia remaja (Bhimaites) dan keberadaannya dalam damar mendukung akhir zaman Cenomanian awal Albian tentang endapan damar.

Yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah, bagaimana amonite dari laut itu bercampur dengan hewan darat. Kemudian bagaimana mereka mencapai damar yang kemudian membeku jutaan tahun.

Semua cangkang kosong tanpa jaringan lunak, sehingga organisme sudah lama mati pada saat mereka ditelan oleh resin. Cangkang luar amon hancur dan pintu masuk cangkang itu penuh pasir, begitu juga amber mengandung pasir.

Penjelasan yang paling mungkin untuk penampakan organisme laut dan darat di dalam damar adalah bahwa pantai berpasir yang ditutupi dengan kerang terletak dekat dengan pohon-pohon penghasil damar. Serangga terbang terperangkap dalam resin saat masih di pohon. Ketika resin mengalir ke batang pohon, ia menjebak organisme yang hidup di dekat kaki pohon. Mencapai pantai, ia mengubur kerang dan menjebak slaters yang tinggal di sana.

Detail penemuan tersebut telah diterbitkan dalam The Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) yang diterbitkan dengan judul "An ammonite trapped in Burmese amber" dan dapat diakses secara daring.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: PNAS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x