Mammoth Berbulu Terakhir Mati di Pulau Terpencil

- 4 Juni 2023, 08:00 WIB
Impresi seniman atas mammoth berbulu.
Impresi seniman atas mammoth berbulu. /Pixabay

Tujuannya adalah untuk mendokumentasikan perubahan yang mungkin terjadi pada makanan mamut dan habitatnya dan menemukan bukti adanya gangguan di lingkungan mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa komposisi kolagen karbon dan nitrogen isotop mammoth di Pulau Wrangel tidak berubah ketika iklim memanas sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Hasil tersebut kontras dengan temuan pada mammoth berbulu dari dataran Ukraina-Rusia, yang mati 15.000 tahun yang lalu, dan pada mammoth Pulau St Paul di Alaska, yang menghilang 5.600 tahun yang lalu.

Mammoth tersebar luas di belahan bumi utara dari Spanyol hingga Alaska
Mammoth tersebar luas di belahan bumi utara dari Spanyol hingga Alaska Unsplash

Dalam kedua kasus, perwakilan terakhir dari populasi ini menunjukkan perubahan signifikan dalam komposisi isotop mereka, menunjukkan perubahan dalam lingkungan mereka sesaat sebelum mereka punah secara lokal.

Studi aDNA sebelumnya menunjukkan bahwa mammoth di Pulau Wrangel mengalami mutasi yang memengaruhi metabolisme lemak mereka.

Dalam studi ini, tim menemukan perbedaan yang menarik antara mammoth di Pulau Wrangel dan pendahulu Siberia zaman es mereka, nilai-nilai isotop karbonat karbon menunjukkan perbedaan dalam lemak dan karbohidrat dalam diet populasi.

Baca Juga: Rahasia Mengapa Machu Picchu Dibangun di Tempat Yang Ekstrem

Lalu mengapa mamut berbulu terakhir menghilang begitu tiba-tiba? Para peneliti menduga bahwa mereka mati karena peristiwa jangka pendek. Cuaca ekstrem seperti hujan di salju.

Peristiwa lapisan es bisa menutupi tanah dalam lapisan es yang tebal, mencegah hewan menemukan makanan yang cukup. Itu bisa menyebabkan penurunan populasi yang dramatis dan akhirnya punah.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Quaternary Science Reviews Universitas Helsinki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x