Tak Hanya Narkoba, Enam Makanan Ini Memicu Halusinasi

- 5 Juni 2023, 17:13 WIB
ilustrasi halusinasi
ilustrasi halusinasi /Tim Gruntner

INDONESAINS - Narkotika dan obat terlarang adalah perusak generasi muda. Kita semua sepakat bahwa memakai narkoba sangat merugikan kesehatan dan menghancurkan masa depan. Mengapa bisa disebut begitu? Niat coba-coba diawal, ternyata berlanjut menjadi ketagihan.

Dikasih gratis sama pengedar sebagai tester untuk mencapai halusinasi, saat nagih jelas disuruh beli. Inilah awal kerusakan, mereka mengalami sakau (gejala putus obat), nekad mencuri atau merampok supaya dapat uang buat beli narkoba, dan ujung-ujungnya masuk penjara.

Tapi ternyata bukan hanya narkoba loh yang bisa membuat teler alias halusinasi ini, tanpa kita sadari beberapa jenis makanan di sekitar kita juga punya efek serupa. Halusinasi adalah tanggapan panca indera terhadap sesuatu yang tidak ada. Contoh, perasan melihat wanita cantik, ternyata didepannya hanya sebatang pohon tua.

(Perhatian keras: Tidak disarankan mengkonsumsi makanan ini berlebihan atau sengaja dengan niat menyalahgunakan. Efek samping terhadap kesehatan bisa sangat berbahaya, penulis tidak bertanggung jawab)

Buah pala (nutmeg). Rempah-rempah ini sering digunakan dalam masakan sehari-hari. Ada senyawa bernama myristicin, di dalam buah pala yang menyebabkan perubahan pikiran, mudah curiga (paranoid), hingga merasakan pusing. Jika kamu merasakan itu saat mengkonsumsi, sebaiknya kamu berhenti. Sop buntut, Soto Betawi, dan kari daging menggunakan bumbu paIa. Begitu pula jus pala, manisan pada, sirup pala, dan beberapa kue.

ilustrasi makanan
ilustrasi makanan victoria slowikowska
Cabai. Cabai, alias cabe atau lombok adalah bumbu wajib di kebanyakan masakan Indonesia. Makanan tradisional kita juga lebih lezat dinikmati dengan berbagai macam jenis sambal yang memakai cabai sebagai bahan utama. Sebenarnya cabai tidak mengandung senyawa psikoaktif khusus, hanya saja itu bisa meningkatkan hormon endorfin dan menyebabkan euforia (kehebohan perilaku). Secara ilmiah, halusinasi karena cabai sukar dipahami. Tampaknya aliran endorfin yang membuat tubuh tak nyaman. Mata sipit, keringat dingin, sumpah-serapah, rasa penyesalan, muntah dan diare menyertainya. Jadi hati-hati cukup ambil level I saja, jangan level 10 !!

Mulberry. Buah murbei Ini adalah buah mungil yang masih satu keluarga dengan strawberry. Biasanya tumbuh liar di hutan. Dengan rasa yang manis, itu akan menarik seseorang untuk mencicipi dan mengunyahnya. Tak sadar kita bisa mengalami halusinasi karenanya, karena ini memproduksi cairan mirip susu yang merangsang susunan syaraf serta memberi sensasi trippy alias melayang.

Magic Mushroom. Atau dikenal sebagai jamur sihir. Bagi sebagian kita, menyantap jamur segar yang diberi bumbu tepung crispy lalu digoreng bahkan disayur sangat menggoda selera. Namun berhati-hatilah tidak semua jamur itu aman untuk dikonsumsi. Jamur sihir ini disebut Psilocybe cubensis dalam bahasa ilmiah, memiliki tudung kepala botak serta menghasilkan zat psilocybin pencetus halusinasi. Biasanya tumbuh diatas kotoran sapi atau kerbau.

ilustrasi magic mushroom
ilustrasi magic mushroom Egor kamelev
Roti berjamur. Roti (bread) beraneka ragam rasa bisa kita beli di mall atau supermarket. Namun terkadang hasrat membeli yang berlebihan tidak diiringi kesempatan untuk memakannya. Roti menumpuk di dapur atau kulkas hingga berjamur. Hati-hati, jika koleksi roti mu sudah mulai tumbuh bercak kehitaman. Jangan nekad memakannya, lambung akan bermasalah, juga muncul halusinasi yang aneh di otak kita akibat zat psikoaktif roti berjamur itu.

Kopi. Loh kopi kan bukan miras? tidak ada alkohol didalamnya. Ya memang, tapi kopi mengandung kafein. Dalam beberapa takaran minimal, minum kopi baik untuk kesehatan jantung, membuat mata terjaga dan memberi semangat bekerja. Namun jika takarannya berlebihan, kafein yang kita minum memicu halusinasi. Hasil studi mengatakan meminum tiga cangkir kopi yang diseduh atau setara tujuh cangkir kopi instan bisa membuat kita melihat dan mendengar sesuatu yang tidak ada (halusinasi). Jadi berhati-hatilah, jangan melampaui batas.

Halaman:

Editor: Setyo Ari Cahyono

Sumber: Halodoc NDTV IFL Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x