Sering Mengalami Masalah Tidur? Kamu Berisiko Mengalami Afib

- 6 Juli 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi mengalami masalah tidur.
Ilustrasi mengalami masalah tidur. /Pexels

Indonesains - Jika kamu mengalami masalah tidur sepanjang malam, kamu mungkin berisiko mengalami atrial fibrilation (Afib), detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan palpitasi jantung dan merupakan penyebab utama stroke.

Hasil penelitian yang telah diterbitkan secara daring oleh Heart Rhythm meninjau empat studi dan menemukan hubungan antara afib dan tidur yang buruk.

Dalam hasil penelitian yang dipublikasikan Harvard Edu, orang dengan afib mengalami lebih sering terbangun di malam hari dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Dalam hasil penelitian lain, kualitas tidur yang buruk, termasuk terbangunnya waktu malam dan kurang tidur (REM) Rapid Eye Movement atau tidur nyenyak, meramalkan individu mana yang akan berkembang menjadi afib.

Baca Juga: Hasil Penelitian: Saat Ayah Olahraga, Anaknya Menjadi Lebih Sehat

Periode tidur Rapid Eye Movement biasanya ditandai dengan tidur dengan mata bergerak cepat dibalik kelopak mata. Pada tahap ini, sebagian besar orang akan mengalami mimpi.

Tidur Rapid Eye Movement juga dikenal dengan tidur paradoks karena kemiripannya dengan saat terjaga. Meskipun tubuh lumpuh dalam keadaan tidur, tapi otak bertindak seolah-olah sedang terjaga.

Tidak jelas bagaimana tidur yang buruk mungkin menjadi faktor risiko yang mungkin untuk afib. Akan tetapi para peneliti mencatat bahwa penelitian lain menunjukan bahwa sleep apnea, gangguan di mana pernapasan anda berulang kali berhenti dan restart -juga dikaitkan dengan risiko afib yang lebih tinggi. Meskipun alasan sebenarnya tidak diketahui.

Baca Juga: Sains Menjawab: Banyak Jenis Kanker, Mengapa Tidak Ada Kanker Jantung?

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Harvard Edu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah