Hasil Penelitian, 25 Persen Air Bumi Telah Menguap ke Luar Angkasa

- 8 Juli 2023, 13:05 WIB
Hasil penelitian menunjukkan, air bumi telah hilang sekitar 25 persen.
Hasil penelitian menunjukkan, air bumi telah hilang sekitar 25 persen. /NASA

 

Indonesains - Berdasarkan hasil penelitian selama ini, bumi ternyata diketahui memiliki jumlah air Bumi lebih banyak daripada yang kita ketahui sekarang. Hasil penelitian terbaru mengungkap bahwa sejumlah hidrogen dari molekul air Bumi telah terpecah dan menguap ke luar angkasa.

Menurut hasil penelitian itu, diperkirakan bumi telah kehilangan seperempat air Bumi dibandingkan masa awal Bumi. Apakah suatu saat nanti Bumi akan kehilangan air?

Sebuah kelompok penelitian di Natural History Museum of Denmark telah menemukan fakta tersebut dengan mengukur bagaimana rasio isotop hidrogen di lautan telah berubah dari waktu ke waktu, seperti dilansir dari laman Science Nordic.

Meskipun air Bumi mencakup 70 persen permukaan Bumi, air sebenarnya adalah zat langka yang hanya mewakili 0,05 persen dari total massa Bumi. Namun air telah memainkan peran penting dalam munculnya kehidupan di Bumi. Tanpa air, kemungkinan besar Bumi adalah planet mati.

Emily Pope salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa air yang menutupi bumi pada waktu subuh mengandung lebih banyak isotop hidrogen yang lebih ringan daripada isotop hidrogen yang lebih berat, yang disebut dengan deuterium.

Dengan meneliti bagaimana rasio isotop tersebut berubah, kata Emily, mereka dapat menentukan bahwa selama sekitar empat miliar tahun, lautan Bumi telah kehilangan sekitar seperempat dari massa aslinya.

Baca Juga: Hidup Setelah Kematian: Astronom Temukan Planet Ini Hidup Kembali Setelah Ditelan Bintangnya

Dalam rangkaian penelitian itu, mereka menemukan petunjuk dari mineral serpentine di daerah barat Greenland. Serpentine adalah mineral yang terbentuk ketika kerak bumi bersentuhan dengan air laut yang bersirkulasi pada suhu tinggi melalui saluran dan retakan di kerak bumi di bawah dasar laut. Informasi tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi lautan pada zaman dahulu.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Science Nordic


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x