Masyarakat Amerika Terancam Penyakit Paling Mematikan di Dunia

- 21 Juli 2023, 07:00 WIB
Intensitas duduk masyarakat Amerika Serikat yang terlalu banyak
Intensitas duduk masyarakat Amerika Serikat yang terlalu banyak /Public Domain

 

Indonesains - Dalam masyarakat Amerika Serikat, muncul kekhawatiran ancaman penyakit paling mematikan di dunia karena perilaku mereka. Penyakit itu adalah penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung, risiko obesitas, diabetes hingga penyakit kanker tertentu, menurut hasil penelitian.

Ancaman tersebut muncul karena intensitas atau waktu duduk masyarakat Amerika Serikat yang terlalu banyak. Kekhawatiran tersebut bahkan coba ditanggulangi dengan iklan layanan masyarakat.

Iklan tersebut memberi pesan bahwa perilaku duduk terlalu banyak dapat berimplikasi sangat buruk bagi kesehatan dan penyakit paling mematikan akan mengancam. Meski demikian, hasil penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis menemukan bahwa masyarakat Amerika tidak peduli dengan hal tersebut.

Tim peneliti menganalisis survei terhadap 51.000 orang dari 2001 hingga 2016 untuk melacak tren duduk di depan TV dan komputer dan jumlah total waktu yang dihabiskan untuk duduk setiap hari.

Tidak seperti hasil penelitian lain yang mengamati perilaku menetap, penelitian ini adalah yang pertama kali mendokumentasikan waktu duduk dalam sampel populasi AS yang mewakili secara nasional di berbagai kelompok umur - dari anak-anak hingga orang tua - dan berbagai kelompok ras dan etnis.

Baca Juga: Sindrom Kelelahan Kronis: Sering Ngantuk dan Lelah Berkepanjangan

Para peneliti menganalisis data dari lebih dari 51.000 orang yang berpartisipasi dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional antara tahun 2001 dan 2016, empat kelompok umur: anak-anak usia 5 hingga 11 tahun, remaja usia 12 hingga 19 tahun.

Kemudian orang dewasa berusia 20 hingga 64 tahun, dan orang dewasa berusia 65 dan lebih tua. Ras dan etnis didefinisikan sebagai ras kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, Hispanik dan lainnya, termasuk multiras.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Journal of American Medical Association


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah