Hasil Penelitian: Sulit Tidur Berkaitan dengan Mutasi Genetik

- 19 Juli 2023, 13:00 WIB
Orang dengan gangguan tidur, sulit tidur, bisa jadi mengalami mutasi genetik.
Orang dengan gangguan tidur, sulit tidur, bisa jadi mengalami mutasi genetik. /Unsplash

Indonesains - Malam semakin larut, kamu menguap dan mengantuk, tapi kok rasanya sulit sekali untuk terlelap? Menurut hasil penelitian, jika kamu sulit tidur, bisa jadi kamu mengalami mutasi genetik, orang dengan perubahan genetik.

Hasil enelitian dari Washington State University (WSU) menemukan bahwa masalah sulit tidur berkaitan dengan mutasi gen SHANK3 yang mengatur siklus tubuh 24 jam sehari dan malam.

Lucia Peixoto, asisten profesor di Fakultas Kedokteran WSU Elson S. Floyd yang juga merupakan peneliti utama studi tersebut mengatakan bahwa orang dengan mutasi gen tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan mereka tetap mampu membangun kebutuhan untuk tidur yang sama seperti orang lainnya, mereka tetap mengantuk, namun mereka butuh waktu dua kali lebih lama untuk tertidur.

Baca Juga: Hasil Penelitian: Air Susu Pada Perempuan Gemuk dan Kurus Berbeda

Hasil penelitian tersebut merupakan upaya tim ilmuwan (WSU) untuk mengungkap misteri masalah sulit tidur pada anak-anak dengan spektrum autisme (ASD). Seperti diketahui, bahwa hingga 80 persen ASD mengalami masalah sulit tidur dan penyebabnya selama ini telah menjadi misteri seperti halnya misteriusnya penyebab autisme.

Peixoto mengatakan, membawa para ilmuwan lebih dekat untuk mengidentifikasi penyebab gangguan tidur dalam autisme, yang dapat membuka jalan untuk perawatan di masa depan untuk anak-anak ASD dan orang-orang dengan masalah sulit tidur yang sama.

Selain itu, katanya, ada hubungan yang jelas antara masalah tidur dan keparahan gejala inti autisme seperti tantangan sosial dan komunikasi dan perilaku berulang. Jika kita bisa sampai ke akar masalah tidur ini, ini berpotensi dapat membantu meringankan gejala autisme lainnya juga.

Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa masalah tidur pada pasien dengan gangguan spektrum autisme dapat dikaitkan dengan mutasi pada gen SHANK3 yang pada gilirannya mengatur gen siklus tubuh 24 jam sehari dan malam.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Washington State University


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah