Ilmuwan Jepang Mengembangkan Material Baru yang Bisa Pulih Sendiri

- 9 Agustus 2023, 01:00 WIB
Material baru ini dapat pulih sendiri dan mengingat bentuk.
Material baru ini dapat pulih sendiri dan mengingat bentuk. /Riken

Indonesains - Kelompok penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nasional (RIKEN) Jepang dan Universitas Kyushu telah mengembangkan material baru yang berbahan dasar etilen. Material baru itu menunjukan kemampuan yang berguna seperti dapat menyembuhkan atau memulihkan diri sendiri dan memiliki ingatan bentuk.

Hebatnya lagi, beberapa material baru bahkan dapat secara spontan memulihkan diri sendiri bahkan saat berada dalam air atau larutan asam dan alkali atau air dengan pH di atas 7 (cenderung basa). Material tersebut berbahan dasar etilena, senyawa yang merupakan sumber dari banyak plastik yang digunakan saat ini.

Material baru yang dapat menyembuhkan atau memulihkan diri sendiri atau yang disebut Self-Healing Material telah menjadi bidang penelitian yang populer selama dekade terakhir, dan berbagai material baru telah dikembangkan.

Baca Juga: Mengacu Pada Film Oppenheimer, 3 Ledakan Bom Atom Terbesar yang Pernah Terjadi di Dunia

Namun, sebagian besar Self-Healing Material yang dilaporkan sampai saat ini mengandalkan desain canggih yang menggabungkan mekanisme kimia ke dalam rantai polimer atau molekul besar dengan ikatan seperti ikatan kovalen reversible (balik) atau irreversible (tidak dapat balik), ikatan hidrogen, interaksi ligan (molekul kecil) logam atau interaksi ionik.

Akibatnya, material baru itu memerlukan rangsangan eksternal seperti panas atau tekanan untuk mendorong material untuk memulihkan diri, dan dalam kebanyakan kasus, pemulihan tersebut tidak dapat terjadi di dalam larutan air, asam atau basa karena mekanisme kimia tidak dapat bertahan dalam kondisi seperti itu.

Ilustrasi industri termoplastik.
Ilustrasi industri termoplastik. Pexels

Idealnya adalah, dapat menciptkan bahwa yang memiliki ketangguhan yang cukup dan dapat menyembuhkan atau memulihkan diri sendiri dalam berbagai kondisi. Untuk itulah penelitian tersebut dilakukan.

Pada penelitian yang telah diterbitkan dalam Jurnal American Chemical Society, para peneliti menggunakan katalis (penghantar reaksi) skandium, logam langka untuk membuat polimer dari etilen dan anisilpropilena -salah satu polimer dalam industri termoplastik- dan bentuk etilena-etilen lain dengan rantai lebih pendek.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Riken


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x