Penjelasan Ilmiah, Benarkah Cahaya Biru Itu Membahayakan Mata?

- 20 September 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi layar ponsel yang menjadi sumber cahaya biru. Bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Ilustrasi layar ponsel yang menjadi sumber cahaya biru. Bagaimana penjelasan ilmiahnya? /Pexels

Indonesains - Belakangan, tren untuk menghindari cahaya biru terus meningkat. Cahaya biru yang dipancarkan dari layar gawai dianggap membahayakan mata, tapi bagaimana penjeleasan ilmiahnya?

Untuk mendapatkan penjelasan ilmiah, kita harus memahami dulu mengapa cahaya biru dianggap berbahaya bagi mata? Dan bagaimana pula cahaya biru bisa menjadi berbahaya bagi mata?

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan kacamata bahkan begitu gencar menawarkan kacamata yang dapat memfilter cahaya biru, terutama bagi orang-orang yang banyak menghabiskan waktu mereka menghadapi layar gawai atau komputer.

Sejumlah ponsel bahkan memiliki fitur khusus untuk menyaring cahaya biru dan dasar pemikiran itu semua adalah bahwa cahaya biru dapat membahayakan mata, benarkah demikian? dan bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Baca Juga: Hasil Penelitian: Kopi Dapat Menjadi Rahasia Menurunkan Berat Badan

Untuk diketahui, cahaya biru merupakan bagian energi tertinggi dari spektrum cahaya tampak, memiliki panjang gelombang lebih pendek daripada cahaya merah berenergi rendah. Kedua panjang gelombang ini, dan semua cahaya yang berada di antaranya, adalah semua warna yang dapat kita lihat.

Melansir pop science, Sunir Garg, juru bicara klinis untuk American Academy of Ophthalmology mengatakan saat ini kekhawatiran dengan cahaya biru telah mencapai tingkat yang berbeda dan sejujurnya ia sendiri tidak tahu bagaimana hal itu bisa menjadi sesuatu yang begitu diperhatikan.

Masalahnya adalah, tidak ada yang benar-benar yakin itu benar. "Mungkin itu semua dikaitkan dengan semakin banyaknya waktu yang kita habiskan untuk menatap layar gawai saat ini," katanya.

Layar gawai dan komputer memancarkan cahaya biru.
Layar gawai dan komputer memancarkan cahaya biru. Pexels

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Pop Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah