Network
Indonesains - Sebuah penelitian dari University of Tennessee at Knoxville menemukan bahwa anak dari ibu yang suka makan makanan manis, sehingga menyebabkan kadar glukosa darah menjadi tinggi selama masa kehamilan, berisiko tinggi mengalami obesitas saat masa kanak-kanaknya.
Risiko obesitas pada anak dari ibu dengan kadar glukosa darah tinggi itu bahkan jika sang tidak tidak didiagnosis memiliki diabetes. "jika wanita itu memang didiagnosis menderita diabetes gestasional, risiko anak mengalami obesitas meningkat sebesar 52 persen," menurut Ehrlich profesor kesehatan masyarakat di University of Tennessee, seperti dikutip dalam laporan penelitian.
Di Amerika Serikat, wanita hamil mendapatkan tes skrining glukosa darah antara minggu 24 dan 28. Jika tes tersebut menunjukkan kadar glukosa darah meningkat, tes tambahan kemudian dilakukan untuk menentukan apakah wanita tersebut memiliki gestational diabetes mellitus, atau GDM.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Kopi Dapat Menjadi Rahasia Menurunkan Berat Badan
Baca Juga: Terkandung di Tanah, Inilah Antibiotik Terkuat Melawan Bakteri Resistensi
Namun, Ehrlich dan timnya menemukan bahwa begitu kadar glukosa darah yang meningkat ditemukan pada tes skrining, bahkan jika glukosa darah tidak cukup tinggi untuk diagnosis diabetes gestasional, anak-anak yang dilahirkan tetap berisiko lebih tinggi terkena obesitas pada usia 5 hingga 7 tahun.
Peneliti juga menemukan, bahwa risiko meningkat sebesar 13 persen bila dibandingkan dengan wanita dengan kadar glukosa darah normal pada tes skrining.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa jika ibu memiliki indeks massa tubuh normal (BMI), kadar glukosa darah yang meningkat selama kehamilan tidak lagi dikaitkan dengan perkembangan obesitas pada masa kanak-kanak.
