Mengungkap Rahasia Rumbai Chlamydosaurus Dragon dari Papua

- 28 September 2023, 13:25 WIB
Chlamydosaurus Dragon
Chlamydosaurus Dragon /Public Domain

Indonesains - Di dalam seri Jurasic Park, ketika seorang programer komputer bernama Dennis Nedry mencoba menyelendupkan embrio dinosaurus, tapi kemudian ia diserang dan dibunuh oleh dinosaurus berukuran sedang yang memiliki rumbai-rumbai menakutkan di lehernya.

Bisa jadi bentuk dinosaurus tersebut hanya fiksi, tapi sepertinya ia terinspirasi dari Chlamydosaurus Dragon atau yang biasa disebut kadal rumbai dari Papua. Chlamydosaurus Dragon adalah jenis kadal yang hanya terdapat di sekitar selatan Papua dan Australia bagian utara.

Kadal jenis ini sangat unik karena memiliki ciri yang tidak dimiliki kadal jenis lainnya yaitu rumbai di lehernya yang dapat mengembang seperti cakram ketika ia ingin menakuti musuhnya atau melindungi diri dari predator atau pemangsa. Rumbai tersebut telah sejak lama menarik perhatian ilmuwan biologi, tapi kini para peneliti telah mengungkapkan rahasianya.

Baca Juga: Fakta Sains: Jamur Zombi di Film The Last of Us Ada di Dunia Nyata

Baca Juga: Perdebatan di Kalangan Ilmuwan, Mana Lebih Dulu Bulu Atau Burung?

Baca Juga: Dunia Tumbuhan: Inilah Pohon Jenis Baru di Pegunungan Usambara

Melansir laman Eurekalert, para peneliti dari University of Geneva, Swiss dan SIB Swiss Institute of Bioinformatics telah melakukan penelitian yang mengungkapkan bagaimana kadal tersebut memiliki lipatan besar di lehernya dan mekanisme mengembangnya sehingga membentuk cakram yang lebar sehingga membuat sang dragon terlihat menyeramkan.

Para peneliti menemukan bahwa rumbai tersebut merupakan semacam insang yang ketika perkembangan embrionya mengembang menjadi seperti kerah di lehernya yang dapat melebar dan melipat dengan memiliki tulang rawan yang mendukungnya seperti yang terdapat di telinga hewan darat lainnya.

Kemudian, berdasarkan hasil simulasi komputer, ketika rumbai itu mengembang, bagian depannya membentuk tiga lipatan berurutan, membentuk garis-garis yang terbentuk sebelumnya. Tapi itu tidak keluar dari bagian lipatannya, namun berasal dari kekuatan fisik yang dibatasi dengan perlekatannya pada leher dan saat diam, rumbai itu melekat kembali ke kulit lehernya.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of Geneva


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah