Hasil Penelitian: Teh Hijau Mengurangi Obesitas dan Peradangan

- 29 September 2023, 11:55 WIB
Teh hijau dapat mengurangi risiko diabetes menurut hasil penelitian.
Teh hijau dapat mengurangi risiko diabetes menurut hasil penelitian. /Freepik

Indonesains - Hasil penelitian dari Ohio State University menemukan bahwa teh hijau mampu mengurangi risiko obesitas dan sejumlah biomater inflamasi atau peradangan terkait dengan kesehatan yang buruk.

Melansir laman Science Daily, hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Biokimia itu memberikan bukti bahwa teh hijau mendorong pertumbuhan bakteri usus yang baik dan itu mengarah pada serangkaian manfaat yang secara signifikan menurunkan risiko obesitas dan peradangan.

Masalah obesitas yang saat ini setara dengan epidemi di seluruh dunia dan menjadi masalah kesehatan global. Orang-orang yang mengalami obesitas berisiko 2 kali lipat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Richard Bruno, Profesor Nutrisi dari Ohio State University menjelaskan bahwa perubahan negatif pada mikrobioma usus sebelumnya dikaitkan dengan obesitas dan teh hijau telah terbukti meningkatkan bakteri baik. Dan tim negara bagian Ohio ingin membuktikan hal tersebut.

Teh hijau
Teh hijau Pixabay

Para peneliti kemudian menerapkan diet teh hijau pada tikus yang diberi makan ekstrak teh hijau 2 persen selama delapan minggu, setengah dari tikus lainnya memakan makanan tinggi lemak yang dirancang untuk menyebabkan obesitas dan setengahnya diberi makan makanan biasa. Di masing-masing kelompok, setengah makan ekstrak teh hijau dicampur dengan makanan mereka.

Hasilnya, tikus yang diberi makan dengan campuran teh hijau bernasib lebih baik daripada tikus lain yang tidak diberi makan teh hijau. Kesehatannya lebih baik dan tidak mengalami kenaikan berat badan dan lebih rendah kemungkinan peradangan.

"Penelitian ini penting dan potensial untuk orang yang berisiki tinggi terkena diabetes dan penyakit jantung," kata Bruno.

Untuk diketahui, teh hijau adalah salah satu jenis tumbuhan Camellia sinensis. Tumbuhan ini banyak digunakan untuk pengobatan di Jepang dan Cina sejak berabad-abad lalu. Teh hijau selama ini telah memiliki sejarah yang panjang di negara-negara Asia dan semakin populer di barat belakangan.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Science Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah