Dunia Binatang: Ratu Alexandra, Kupu-Kupu Terbesar di Dunia dari Papua

- 28 September 2023, 18:50 WIB
Kupu-kupu Alexandra, spesies langka yang hanya ada di Papua.
Kupu-kupu Alexandra, spesies langka yang hanya ada di Papua. /Angelus Palik

Indonesains - Namanya adalah Queen Alexandra Birdwings atau disebut juga Ratu Alexandra Birdwings, ia sangat cantik dan sangat indah. Tapi jangan salah, Alexandra bukanlah ratu dengan mahkota bertahta intan di kepalanya, meski memang ia sangat indah ia adalah ratu dari dunia binatang.

Alexandra adalah nama kupu-kupu terbesar di dunia yang keberadaannya sangat langka dan hanya dapat ditemukan di hutan hujan Papua. Setelah ditemukan pada tahun 1907, spesies langka ini dinamai Ratu Alexandra, istri Raja Edward VII.

Melansir Live Science, kupu-kupu Alexandra yang memiliki nama ilmiah Ornithoptera alexandrae ini memiliki lebar sayap yang membentang hampir satu kaki atau sekitar 30 sentimeter.Dengan perut kuning cerah dan sayap hijau dan corak aquamarine, Alexandara benar-benar seperti sebuah keajaiban di dunia binatang.

Ratu Alexandra Birdwings membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk berubah dari telur menjadi kupu-kupu dewasa. Setelah itu, kupu-kupu monster ini biasanya hidup selama tiga bulan lagi, yang sebenarnya cukup lama, mengingat sebagian besar kupu-kupu hanya hidup selama sebulan.

Ornithoptera alexandrae.
Ornithoptera alexandrae. Flickr

Baca Juga: Penjelasan Ilmiah: 5 Fakta dan Mitos Ketindihan atau Sleep Paralysis

Baca Juga: Dunia Tumbuhan: Ilmuwan Membuktikan Tanaman Merasakan Sakit dan Ketakutan

Jika melihat usia hidupnya yang cukup lama, sebenarnya Ratu Alexandra bisa lebih berkembang. Tapi sayangnya Ratu Alexandra Birdwings hanya bertelur sedikit, betina Alexandra hanya bertelur 27 butir sekalinya.

Tidak hanya itu, letusan gunung berapi Gunung Lamington pada tahun 1951, yang menghancurkan sebagian besar habitat serangga, juga telah berkontribusi pada klasifikasi saat ini oleh International Union for Conservation of Nature yang mencatat sang ratu sebagai spesies yang terancam punah.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah