Hasil Penelitian Mengungkap Alasan Kerentanan Obat Anti TB

- 28 September 2023, 20:01 WIB
Ilustrasi obat-obatan.
Ilustrasi obat-obatan. /Pixabay/AVANA photos

Indonesains - Pengobatan yang ada saat ini terhadap Tuberkulosis (TB) selama ini dianggap cukup efektif untuk mengendalikan infeksi TB yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb) itu.

Namun, pengobatan dengan anti TB tersebut tidak menjadi jaminan bahwa TB akan kambuh lagi setelahnya, hal itu telah menjadi pertanyaan lama dalam penelitian TB.

Jadi mengapa tubuh kita tidak dapat menghasilkan kekebalan permanen terhadap TB? Sebuah tim ilmuwan di Lembaga Penelitian Pusat Kesehatan Universitas McGill (RI-MUHC) dan Universitas McGill mencoba menemukan jawabannya atas pertanyaan terhadap penyakit menular pembunuh nomor 1 di dunia tersebut.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa obat anti TB saat ini menyebabkan perubahan pada mikrobiota usus, komunitas beragam mikroba yang hidup di usus kita.

Akibatnya, kondisi tersebut meningkatkan kerentanan terhadap infeksi Mtb yang berujung pada kemungkinan kambuhnya penyakit tersebut.

Untuk diketahui, mikrobiota usus sangat penting untuk menjaga kita tetap sehat, membantu mencerna makanan, memerangi mikroba patogen dan memperkuat sistem kekebalan tubuh kita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik secara berlebihan menyebabkan gangguan pada komunitas ini, yang pada gilirannya dapat menyebabkan disregulasi sistem kekebalan tubuh.

Meski demikian, penelitian itu masih belum menjelaskan dampak perubahan dalam komposisi mikroba yang hidup di usus kita terhadap infeksi TB.

Nah, penelitian tersebut kali ini menemukan bahwa terganggunya mikrobioma usus juga berdampak terhadap sel di saluran pernapasan yang disebut makrofag alveolar.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Mcgill University


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah