Ada Hubungan Minum Teh Panas dan Kanker Tenggorokan

- 30 September 2023, 15:50 WIB
Minum teh panas berkaitan dengan kanker tenggorokan.
Minum teh panas berkaitan dengan kanker tenggorokan. /Pexels

Indonesains - Nikmat rasanya saat memulai hari dengan segelas teh panas dan beberapa potong roti. Tapi sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut, karena sebuah penelitian telah mengungkapkan hubungan antara minum teh panas dan risiko kanker tenggorokan.

Minum teh panas berkaitan dengan peningkatan risiko kanker tenggorokan yang lebih tinggi. Bahkan penelitian lanjutan telah mengungkapkan detail kondisi minum teh yang paling berbahaya.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam International Journal of Cancer dengan judul "A prospective study of tea drinking temperature and risk of esophageal squamous cell carcinoma" dan dapat diakses secara daring.

"Kami menguji hubungan suhu minum teh, yang diukur secara obyektif dan subyektif pada awal penelitian, dengan risiko karsinoma sel skuamosa esofagus (ESCC) di masa depan dalam penelitian prospektif," tulis peneliti.

"Kami mengukur suhu minum teh menggunakan metode yang tervalidasi dan mengumpulkan data tentang beberapa kebiasaan minum teh lainnya."

Mereka melakukan studi prospektif berbasis populasi terhadap 50.045 orang berusia 40–75 tahun, yang dilakukan pada tahun 2004–2008 di timur laut Iran. Peserta penelitian ditindaklanjuti dengan durasi rata-rata 10,1 tahun (505.865 orang-tahun).

Menurut penelitian tersebut, sebanyak 317 kasus baru kanker tenggorokan diidentifikasi pada orang-orang yang sering minum teh panas dengan suhu di atas 60 C dengan jumlah air teh yang dimunum lebih dari 700 ml per hari.

Dari hasil perhitungan peneliti, diperkirakan risiko kanker tenggorokan pada orang-orang yang minum teh dengan suhu dan jumlah tersebut memiliki risiko lebih dari 90 persen untuk terserang kanker tenggorokan. Hasil tersebut berdasarkan pengamatan terhadap 50.045 orang berusia 40 hingga 75 tahun selama rata-rata 10 tahun.

Dr. Farhad Islami, dari American Cancer Society yang merupakan penulis utama penelitian tersebut mengatakan ada banyak orang menikmati minum teh, kopi, atau minuman panas lainnya.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Journal of Cancer


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah