Kualitas Tidur yang Buruk Berkaitan dengan Kinerja Memori Otak

- 1 Oktober 2023, 13:00 WIB
Kualitas tidur penting untuk kinerja memori otak.
Kualitas tidur penting untuk kinerja memori otak. /Pexels

Indonesains - Sebuah tim psikolog yang dipimpin UC Riverside telah menemukan hubungan yang kuat antara memori kerja otak atau ingatan dan tiga faktor yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu tidur, usia, dan suasana hati yang tertekan. Tim juga melaporkan bahwa masing-masing faktor ini terkait dengan berbagai aspek kerja memori.

Memori kerja adalah bagian dari memori jangka pendek yang untuk sementara menyimpan dan mengelola informasi yang diperlukan untuk tugas-tugas kognitif seperti pembelajaran, penalaran, dan pemahaman.

Memori kerja secara kritis terlibat dalam banyak fungsi kognitif yang lebih tinggi, termasuk kecerdasan, pemecahan masalah kreatif, bahasa, dan perencanaan tindakan. Memori kerja memainkan peran utama dalam memproses, menggunakan, dan mengingat informasi.

Para peneliti, yang dipimpin oleh Weiwei Zhang, asisten profesor psikologi di University of California, Riverside, menemukan bahwa usia berhubungan negatif dengan aspek kualitatif dari memori kerja, seberapa kuat atau seberapa akurat memori itu.

Dengan kata lain, semakin tua seseorang, semakin lemah dan kurang tepat ingatan orang tersebut. Sebaliknya, kualitas tidur yang buruk dan suasana hati yang tertekan terkait dengan berkurangnya kemungkinan mengingat peristiwa yang sebelumnya dialami.

Penelitian ini adalah yang pertama secara statistik mengisolasi efek dari tiga faktor pada kuantitas dan kualitas memori kerja. Meskipun ketiga faktor tersebut berkontribusi terhadap keluhan umum tentang memori berkabut, fakto tersebut tampaknya mempengaruhi dengan cara yang berbeda.

Temuan ini dapat mengarah pada intervensi dan perawatan di masa depan untuk menangkal dampak negatif dari faktor-faktor tersebut pada memori kerja.

Pada penelitian tersebut, peneliti mengambil sampel 110 mahasiswa untuk mengukur kualitas tidur dan suasana hati yang dilaporkan sendiri dan hubungan independen mereka dengan ukuran eksperimental memori kerja.

Dalam studi kedua, para peneliti mengambil sampel 31 anggota komunitas dengan rentang usia 21 hingga 77 tahun. Dalam studi ini, para peneliti menyelidiki usia dan hubungannya dengan memori kerja.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: UC Riverside


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah