Penjelasan Ilmiah, Sunscreen Menyebabkan Kanker dan Kerapuhan Tulang?

- 1 Oktober 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi sunscreen atau tabir surya.
Ilustrasi sunscreen atau tabir surya. /Freepik/Anastasia Kazakova

Indonesains - Sunscreen atau Tabir surya dapat mengurangi efek buruk matahari, tetapi ada kekhawatiran bahwa itu mungkin menghambat produksi vitamin D. Sedangkan kita tahu bahwa sinar matahari adalah sumber utama vitamin D.

Tubuh yang kekurangan vitamin D dikaitkan dengan risiko sejumlah penyakit seperti kanker, diabetes hingga kerapuhan tulang. Sehingga sunscreen juga dikaitkan dengan risiko kanker dan kerapuhan tulang karena menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D. Benarkah demikian?

Hasil penelitian dari British Journal of Dermatology mengenai hal tersebut menunjukan ternyata kekhawatiran tersebut tidak sepenuhnya benar. Meski memang, sunscreen dapat menghambat sintesis vitamin D, namun tidak semua jenis sunscreen demikian.

Para peneliti mencatat peningkatan vitamin D pada peserta selama seminggu cuaca tanpa awan, dengan indeks UV yang sangat tinggi, bahkan ketika tabir surya digunakan dengan benar dan mencegah kulit terbakar.

Sinar matahari mengandung radiasi UVA dan UVB, dan yang terakhir sangat penting untuk sintesis vitamin D. Dua sunscreen dengan SPF yang sama dibandingkan. Tabir surya dengan faktor perlindungan UVA tinggi memungkinkan sintesis vitamin D secara signifikan lebih tinggi daripada tabir surya dengan faktor perlindungan UVA rendah, hal itu mungkin terjadi karena memungkinkan lebih banyak transmisi UVB.

Sun Protection Factor atau SPF adalah ukuran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa baik kemampuan tabir surya dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet B (UVB). Temuan itu menunjukkan bahwa manfaat penggunaan tabir surya dapat diperoleh tanpa mengurangi kadar vitamin D.

Peneliti utama, Prof. Antony Young, dari King's College London mengatakan sinar matahari adalah sumber utama vitamin D. Tabir surya dapat mencegah kulit terbakar dan kanker kulit, tetapi ada banyak ketidakpastian tentang efek tabir surya pada vitamin D.

Penelitian mereka, selama satu minggu cuaca sempurna di Tenerife, menunjukkan bahwa tabir surya, bahkan ketika digunakan secara optimal untuk mencegah kulit terbakar, memungkinkan sintesis vitamin D yang sangat baik.

Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan di British Journal of Dermatology dengan judul "Optimal sunscreen use, during a sun-holiday with a very high UV index, allows vitamin D synthesis without sunburn" dan dapat diakses secara terbuka.***

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: British Journal of Dermatology


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah