Hasil Penelitian: Vitamin A Dalam Diet Tinggi Lemak Meningkatkan Risiko Obesitas

- 1 Oktober 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi Vitamin A.
Ilustrasi Vitamin A. /iStock

Indonesains - Kita semua pasti tahu bahwa vitamin A itu adalah nutrisi penting bagi tubuh manusia untuk membuatnya berfungsi dengan baik. Tapi sebuah hasil penelitian dari Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) menunjukan bahwa vitamin A dapat menyebabkan obesitas dalam diet tinggi lemak.

Seperti diketahui, belakangan diet keto yang mengurangi konsumsi karbohidrat -yang berdasarkan hasil penelitian adalah penyebab utama kegemukan- dan menggantinya dengan lemak dan protein. Akibatnya tubuh menerima asupan lemak dan protein yang jauh lebih tinggi dari biasanya.

Jika dalam keadaan normal memang karbohidrat lah yang dapat menyebabkan kegemukan dan bukan lemak seperti yang dipercayai beberapa dekade yang lalu, tapi dalam kondisi diet tinggi lemak, justru dapat terpicu oleh vitamin A sehingga meningkatkan risiko obesitas.

Melansir laman newswise.com, dijelaskan pada penelitian tersebut, para peneliti memberi makan dua kelompok tikus diet tinggi lemak selama delapan minggu. Satu kelompok mengonsumsi vitamin A dalam jumlah normal, sedangkan kelompok lain mengonsumsi makanan yang kekurangan nutrisi.

Tim peneliti mengukur massa tubuh tikus setiap minggu. Setelah enam minggu, kelompok yang kurang memiliki massa tubuh yang secara signifikan lebih rendah daripada kelompok yang cukup, sebuah tren yang berlanjut sampai akhir persidangan. Massa lemak di hati dan saluran yang mengelilingi testis juga menurun pada kelompok yang kekurangan.

Ekspresi protein hati yang mengatur kadar asam retinoat -produk sampingan dari vitamin A- lebih tinggi pada kelompok yang cukup. Protein ini juga terlibat dalam metabolisme lemak dan kolesterol. Tim peneliti juga menemukan bahwa ekspresi gen yang mengontrol metabolisme glukosa dan jalur pensinyalan insulin lebih tinggi pada tikus yang mengonsumsi cukup vitamin A.

Hasil itu menunjukkan bahwa vitamin A yang dikombinasikan dengan diet tinggi lemak dapat menyebabkan berat badan lebih tinggi dan peningkatan risiko resistensi insulin dan diabetes.

Resistensi insulin merujuk pada kondisi rumit di mana respons tubuh terhadap insulin, hormon yang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam mengendalikan kadar gula darah, tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Beberapa elemen genetik dan kebiasaan hidup dapat mempengaruhi terjadinya resistensi insulin.

Namun demikian, menurut peneliti, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan bagaimana status vitamin A memengaruhi manusia. Namun, temuan ini mungkin menjadi pengingat lain tentang bahaya mengonsumsi makanan tinggi lemak.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: American Societies for Experimental Biology


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah