Nipple Erection, Inilah 4 Pemicu Ereksi Puting Payudara

Indonesains - Pernah dengar istilah puting payudara ereksi atau nipple erection? Jadi bukan cuma milik laki-laki loh yang bisa ereksi, dalam dunia ilmiah, puting payudara ternyata diketahui juga bisa ereksi, puting yang biasanya lunak dan lembut kemudian tiba-tiba mengeras dan terkadang menjadi sedikit lebih besar.

Tidak seperti ereksi pada laki-laki yang hanya disebabkan oleh rangsangan seksual, ereksi puting payudara pada perempuan ternyata tidak hanya disebabkan rangsangan seksual.

Ereksi puting payudara, juga dikenal sebagai pengerasan puting atau pembengkakan puting, adalah respons fisik yang tidak disengaja di mana puting menjadi kencang karena kontraksi otot-otot kecil di area tersebut dan peningkatan aliran darah.

Ini merupakan respon normal yang dapat terjadi baik pada pria maupun wanita sebagai respons terhadap berbagai rangsangan, seperti suhu dingin atau rangsangan. Memahami bagaimana ereksi puting mempengaruhi persepsi wanita dapat membantu menjelaskan dampak isyarat fisik terhadap seksualisasi.

“Ada referensi tentang ereksi puting dalam budaya pop di masa lalu (seperti Sex and the City) dan produk seperti selotip puting atau bahkan puting palsu,” kata penulis studi Rebecca Burch, seorang profesor di State University of New York di Oswego.

Seperti dirangkum dari PsyPost, inilah 4 sebab ereksi puting payudara.

1. Rangsangan seksual
Sebuah studi dari Boston University School of Medicine mengungkapkan bahwa saat seorang perempuan sedang terangsang, salah satu mekanisme yang terjadi pada tubuhnya adalah mengerasnya puting payudara yang merupakan respon normal dari tubuh.

2. Menyusui
Perempuan yang sedang menyusui ternyata juga akan sering mengalami kondisi puting payudara mengeras, terutama saat bayi sedang menempelkan mulutnya di puting dan membuat otot di sekitar payudara menjadi berkontraksi dan mengeras.

3. Bra Ketat
Bra yang terlalu ketat juga dapat membuat puting payudara mengeras tiba-tiba. Hal itu terjadi karena bra yang ketat dapat mempengaruhi sistem saraf simpatik dan membuat otot di sekitar payudara tertarik.