Penjelasan Ilmiah, Benarkah Setelah Menopause Wanita Tidak Tertarik Seks?

- 24 Oktober 2023, 17:25 WIB
Ada penjelasan ilmiah di balik anggapan wanita menopause tidak tertarik seks.
Ada penjelasan ilmiah di balik anggapan wanita menopause tidak tertarik seks. /Wundervisuals

Indonesains - Seiring bertambahnya usia wanita, aktivitas seksual biasanya menurun. Tapi ternyata, hal itu tidak berarti membuat wanita pasca menopause tidak lagi tertarik pada seks. Ada penjelasan ilmiah mengapa anggapan tersebut bisa muncul.

Hal itu diungkapkan dari hasil studi yang telah dipresentasikan pada pertemuan tahunan masyarakat menopause di Amerika Utara (NAMS) di Philadelphia. Seperti dilansir laman EurekAlert.

Dari studi itu ditunjukan bahwa, masalah bagi banyak wanita masalahnya adalah fisik. Studi itu menunjukan bahwa dampak pada aktivitas seksual wanita pasca menopause adalah infeksi saluran kemih dan masalah lainnya pada saluran kemih bagian bawah.

Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas medis mengadopsi istilah (Genitourinary syndrome of menopause" (GSm) untuk lebih tepat merujuk pada masalah miss v dan kandung kemih yang mempengaruhi banyak wanita selama masa menopause.

Dalam istilah yang lebih sederhana, hal itu terkait dengan gejala seks yang menyakitkan akibat penipisan dinding miss v, disertai masalah kandung kemih yahng dapat menyebabkan kebocoran urin selama aktivitas seksual. Hal itu dianggap peneliti sangat berpengaruh bagi wanita dalam menikmati pengalaman seksual.

Penelitian itu melibatkan lebih dari 1.500 wanita dengan mengisi kuisioner mengenai aktivitas seksual mereka. Masalah infeksi saluran kemih dan penipisan saluran miss v berdampak negatif terhadap kenikmatan seksual dan frekuensi aktivitas seksual mereka.

Rasa takut mengalami rasa sakit saat berhubungan seks disebutkan sebagai alasan untuk menghindari atau membatasi aktivitas seksual wanita yang sudah menopause.

Dr. Amanda Clark, penulis utama studi dari pusat penelitian kesehatan Kaiser Permanente di Portland, Oregon mengatakan bahwa studi tersebut memberikan alasan dan penjelasan ilmiah. Kemudian penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk melakukan diskusi terbuka dan jujur dengan wanita pra dan pasca menopause sehingga pilihan perawatan terkait seksualitas mereka dapat dievaluasi.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: EurekAlert!


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah