Network
Indonesains - Penelitian yang dilakukan tim dari Institut ilmu pengetahuan kognitif dan ilmu pengetahuan Max Planc di Jerman mengungkapkan bahwa meditasi berdampak terhadap otak dan setiap jenis meditasi berdampak beda satu sama lainnya. Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal science advances.
Tim peneliti mengamati 300 peserta dalam program meditasi selama sembilam bulan, proyek itu disebut resource dengan pengamatan selama tiga periode dengan masing-masing 3 bulan per periode, seperti dilansir laman Live Science.
Selama pengamatan, masing-masing peserta mempraktikan tiga jenis meditasi yang berbeda. Pada akhir setiap periode tiga bulan, para peneliti melakukan pengamatan otak para peserta dengan berbagai teknik, termasuk Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa tiadk hanya daerah otak tertentu yang berubah secara substansial dalam periode tiga bulan, namun daerah ini juga berubah secara berbeda berdasarkan jenis meditasi yang telah dipraktikan peserta.
"Kami terkejut apa yang terjadi selama tiga bulan, karena tiga bulan itu tidak begitu lama," kata Veronika Engert, peneliti ilmu saraf di Max Planck.
Selain itu, otak para peserta bukanlah satu-satunya hal yang berubah. Para peneliti juga mengamati perubahan perilaku peserta dan perubahan ini disesuaikan dengan perubahan otak mereka.***
