Network
Indonesains - Dalam beberapa tahun terakhir, banyak keluhan masyarakat di banyak kota besar di Eropa terkait kondisi cuaca yang lebih buruk dan ini ternyata bukan hanya sekedar dugaan. Kondisi tersebut ternyata juga didukung oleh hasil penelitian ilmiah.
Melansir laman EurekAlert, penelitian yang dilakukan oleh Newcastle University, Inggris mengungkapkannya untuk pertama kali menganalisis perubahan banjir, kekeringan dan gelombang panas untuk semua kota di Eropa.
Terungkap, kota-kota besar di Eropa tengah menghadapi situasi yang jauh lebih ekstrim dari sebelumnya di 571 kota di Eropa, terutama Eropa bagian selatan.
Penelitian tersebut bahkan memproyeksikan kemungkinan terburuk beberapa kota yang kemungkinan akan mengalami banjir besar. Beberapa kota di Inggris yang diperkirakan hampir 85 persennya terdapat dengan sungai.
Penelitian tersebut juga menjelaskan skenario terjadinya gelombang panas yang makin sering dengan peningkatan suhu 2,6 derajat celcius hingga 4,8 derajat celcius terutama di daerah Stockhol dan Roma, Italia.
Pada 2051-2100, skenario terburuk kekeringan akan melanta kawasan selatan seperti Malaga dan Almeria, Spanyol. Dengan frekuensi 14 kali lebih buruk dari hari ini.
Berikut kota-kota besar di Eropa yang paling akan merasakan dampak kondisi ekstrim tersebut:
1. Banjir
Dublin
Helsinki
Riga
Vilnius
Zagreb
2. Gelombang panas
Athena
Nicosia
Praha
Roma
Sofia
Stockholm
Valleta
Wina
