Mitos Nasi yang Ternyata Membahayakan Tubuh

- 21 November 2023, 17:59 WIB
Ilustrasi nasi putih.
Ilustrasi nasi putih. /Pixabay

Indonesains - Di Indonesia, nasi menjadi makanan utama. Anggapan umum di tengah masyarakat seakan nasi menjadi tidak tergantikan sebagai pangan utama.

Ada ungkapan di tengah masyarakat yang menganggap "belum makan, kalau belum makan nasi" atau "Belum kenyang kalau belum makan nasi".

Dengan pemahaman yang sama, nasi dianggap menjadi hal yang paling wajib untuk dikonsumsi setiap hari, 3 kali sehari bahkan saat tubuh sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan energi. Maksudnya?

Begini, untuk memahaminya perlu diketahui dulu apa yang sebenarnya membuat nasi menjadi penting bagi tubuh kita. Konsumsi nasi untuk diketahui adalah untuk mengambil kandungan karbohidrat yang ada pada nasi untuk kemudian dimetabolisme tubuh menjadi energi, seperti dilansir Science Alert.

Artinya, semua makanan dengan kandungan karbohidrat seperti nasi tentu bisa menjadi sumber energi tubuh. Nah disinilah masalahnya. Pasalnya akan menjadi tidak baik jika tubuh kelebihan kalori (baca: energi) yang didapat dari karbohidrat.

Tubuh saat memproses karbohidrat akan mengubahnya menjadi gula tubuh dan akan digunakan sebagai energi dalam satuan kalori. Poin pentingnya di sini, jika tidak habis terpakai, maka tubuh akan menyimpan kalori berlebih dalam bentuk lemak. Sudah terbayang kan maksudnya?

Artinya, saat tubuh kelebihan kalori, maka akan banyak akibat yang bisa terjadi. Seperti menjadi lebih gemuk atau berat badan meningkat, obesitas atau bahkan diabetes hingga yang terparah adalah sakit jantung.

Oleh karena itu, tidak selayaknya meyakini bahwa wajib makan nasi dalam kondisi apapun, meski sebelumnya sudah makan mie (dari gandum), jagung, ubi ataupun kentang yang notabene, semuanya itu merupakan sumber karbohidrat yang sama tingginya seperti nasi.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x