Fakta Sains, Minum Beralkohol Ternyata Lebih Berbahaya Dibanding Ganja

- 24 November 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi minum alkohol.
Ilustrasi minum alkohol. /Pixabay

Indonesains - Kita mengenal ganja sebagai barang terlarang dan termasuk dalam kategori narkotika. Di Indonesia, kepemilikan ganja tanpa hak merupakan perbuatan kriminal dan akan terkena pidana.

Kenyataan itulah yang membuat kita yakin ganja sama seperti narkotika lainya yang sangat berbahaya bagi tubuh.

Di sisi lain, minuman beralkohol ternyata bukanlah barang terlarang, tidak terancam pidana bagi kepemilikannya sehingga membuat kita yakin, alkohol bukanlah sesuatu yang berbahaya untuk dikonsumsi.

Apalagi dibandingkan dengan ganja dan ini dipercaya hingga saat ini. Padahal ternyata, fakta sainsnya tidaklah demikian. Minuman beralkohol ternyata lebih berbahaya daripada ganja.

Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal addiction oleh Universitas Colorado Boulder telah mengungkapkan bahwa minuman keras atau minuman beralkohol ternyata bisa lebih berbahaya bagi otak anad dibandingkan ganja, seperti dilansir dari Science Alert.

Dijelaskan, minuman beralkoho berkaitan dengan perubahan jangka panjang ke bagian otak, namun hal itu justru tidak terjadi dengan ganja.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa minuman beralkohol berdampak negatif lebih buruk pada orang dewasa di atas usia 18 tahun. Untuk orang yang muda, bahkan dapat mempengaruhi bagian otak yang memproses informasi.

Kent Hutchison dari Universitas Colorado Boulder yang merpakan peneliti utama mengatakan mereka mendapati penjelasan bahwa minuman beralkohol berpengaruh lebih buruk terhadap otak dan mempengaruhi fungsi otak normal, tapi efek tersebut tidak ditemukan pada ganja.

Penelitian itu sendiri dilakukan dengan mengamati pemindaian otak yang dikumpulkan dalam penelitian sebelumnya, yang mencakup 853 orang berusia antara 18 dan 55, dan 439 orang dewasa muda berusia antara 14 dan 18 tahun. Berbagai tingkat penggunaan ganja dan alkohol dilaporkan oleh para peserta.

Ganja tidak lebih bahaya dari alkohol.
Ganja tidak lebih bahaya dari alkohol. Pixabay

Meski demikian, menurut peneliti, hasil tersebut tidaklah serta merta menjadikan ganja lebih baik dibandingkan minuman beralkoho.

Mesti diketahui minuman beralkoho lebih berbehaya untuk otak dibandingkan ganja, namun masih banyak faktor lain dari ganja yang belum diketahui, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut.

Hal itu terdengar tidak masuk akal, tapi jika melihat hasil penelitian terhadap banyak kejadian meninggalnya seseorang, yang paling dapat disimpulkan adalah hal tersebut.

Pasalnya, dari serangkaian penelitian yang telah dilakukan bahwa kebanyakan orang sekarat, baru akan meninggal saat anggota keluarga atau orang-orang yang ia cintai tidak berada di dekatnya.

Penelitian tersebut dilakukan di banyak rumah sakit yang melibatkan kesaksian dari banyak perawat yang meyakini bahwa memang orang sekarat sangat ingin sendirian, sehingga hipotesa tersebut adalah yang paling masuk akal.

Hal itu pula yang sering menjadi berita ketika seseorang meninggal baru ditemukan setelah sekian lama dan sudah tidak bernyawa.

Sangat jarang kejadian meregang nyawa yang disaksikan orang-orang terdekatnya. Sebagai contoh, saat keluarganya pergi mengambil minum, sedang menelpon atau sedang ke kamar mandi.

Dugaanya, kematian umum berkaitan dengan ingin sendirian adalah tidak ingin terlihat buruk dan tidak ingin orang-orang disekitarnya meributkannya, alih-alih kemudian terlihat sedih.

Meski demikian, bukan berarti saat seseorang menghadapi masa-masa sulitnya seperti sakit atau saat jompo ingin sendirian.

Tentu saat itu mereka sangat membutuhkan kehangatan keluarga atau orang dicintainya untuk berada disisinya sebelum kemudian sekarat dan pergi untuk selamanya.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah