INDONESAINS- Rasa puas dan kenikmatan yang didapatkan fisik kita sejatinya hanya semu, karena penerjemahan itu semua ada di otak. Bagaimana kita bisa membedakan ini rasa sakit atau rasa menyenangkan, suara bencana atau suara yang menenangkan batin, otaklah yang memprosesnya. Dalam hal ini pendengaran memainkan peranan penting, diantara indera yang lain.
ASMR
Autonomous Sensory Meridian Response atau ASMR, menciptakan sensasi kesemutan di kepala dan leher (tingling) yang dipicu gerakan berulang atau bisikan. Beda yang pernah dirasakan di kulit, kesemutan ini digambarkan sangat santai, bahkan menyenangkan.
Para ilmuwan mempelajari ASMR, dan menyelidiki kemungkinan menjadikannya terapi alternatif untuk membantu kondisi depresi , kecemasan, dan insomnia.
Peneliti yang melakukan riset ASMR, menyebutnya sebagai "orgasme otak". Itu kita analogikan sebagai perasaan merinding tapi bukan karena takut. Dalam bahasa Inggris, tingling diartikan kesemutan, yang lebih condong sebagai sensasi merinding dalam bahasa Indonesia.
Kesemutan yang ditimbulkannya sukar dibedakan dengan shivery: menggigil gemetaran, atau juga seperti menggigil kedinginan (chills), sensasi ini didapatkan melalui pengalaman emosional salah satunya dengan mendengarkan suara yang indah.
ASMR merupakan kombinasi unik antara gairah dan relaksasi. Digambarkan sebagai perasaan kesemutan, rasa dingin, atau gelombang yang bergerak di kepala, leher, dan tulang belakang. Disertai sensasi fisik, perasaan bahagia, tenang, atau mengantuk.
Kenikmatan "halu" yang menghasilkan ASMR dipicu beberapa rangsangan panca indera diantaranya:
- Suara (sounds)
- Penglihatan (sights)
- Bau (smells)
- Tekstur
ASMR pada setiap orang terpicu secara berbeda-beda, cenderung karena bunyi yang tenang dan gerakan yang berulang-ulang, contohnya:
- Menyikat rambut
- Melipat handuk
- Membalik kertas (halaman majalah)
- Bisikan
- Suara hujan
Beberapa contoh pemicu ASMR yang populer: (untuk pengalaman suara terbaik pakailah headset atau earphone, dengarkan dengan mata terpejam)
- Bisikan atau pola bicara yang lambat dan lembut, suara ciuman, atau kecapan bibir.
- Suara menyenangkan dari alam, seperti api berderak, air yang mengalir deras, kerutan kertas, dan white noise.
- Suara penerimaan perawatan pribadi yang dekat dari orang lain. Contohnya dipijat, rambut yang ditata, rambut yang dibelai orang lain, suara merias wajah, dan menjadi "pasien" dalam pemeriksaan medis (mata, gigi dan telinga)
- Pengamatan tugas yang tenang dan detail, seperti melukis gambar, memperbaiki sepeda, mengukir kayu atau melipat origami.
Cara kerja ASMR
Ketertarikan masyarakat terhadap ASMR sudah cukup tinggi, namun sains masih sangat terbatas menjelaskannya. Sangat sedikit ilmuwan yang tertarik mempelajari ASMR, seperti dimuat di Jurnal PLoS One 3 (2018). Penelitian beberapa tahun tersebut akhirnya mengambil kesimpulan:
- Video ASMR menimbulkan sensasi kesemutan yang nyata bersama emosi positif pada orang-orang yang cenderung memiliki ASMR. Video itu tidak memiliki efek pada orang lain.
- ASMR mencampurkan keadaan emosi yang kompleks. Perasaan positif yang diciptakan menghasilkan ketenangan dan kegembiraan. Kedua emosi ini terdengar berlawanan, para psikolog menjelaskan bahwa orang bisa memiliki emosi yang berlawanan pada saat yang bersamaan. Misalnya, nostalgia melibatkan perasaan bahagia dan kesedihan secara bersamaan.
- Efek ASMR pada tubuh bisa diukur, dikaitkan dengan video yang menciptakan emosi campur aduk. ASMR membuat detak jantung melambat, sebagai tanda-tanda relaksasi. Ketika kulit kita merinding: kemampuan menghantarkan listrik (konduktansi kulit) meningkat, ini menjadi ukuran rangsangan fisik.
- ASMR meningkatkan perasaan terhubung kita dengan orang lain.
ASMR sebagai terapi
Perasaan rileks yang kita dapatkan saat ASMR dapat membantu memulai tidur, kebanyakan orang suka menonton video (yang berisi suara) untuk memicu ASMR sebelum tidur. Studi mengamati ASMR dapat mengubah suasana hati kita. Dengan mendapatkan ASMR, juga bisa mengurangi keluhan depresi. Ini hanya sementara, efeknya memudar beberapa jam setelah sensasi kesemutan terjadi.
Para ilmuwan tidak tahu mengapa ASMR terjadi atau dapat mengobati kondisi seperti itu. Setiap orang yang mendapatkan ASMR merasakan sensasi berbeda-beda.***