- Suka berbohong dan manipulatif untuk mengendalikan orang lain
- Merasa memiliki harga diri yang tinggi
- Tidak memiliki rasa empati atau rasa kasihan
- Emosinya dangkal alias gampang marah
- Tidak memiliki rasa bersalah saat perbuatannya merugikan orang lain
- Mereka pandai meniru perilaku manusia normal. Psikopat menggunakan pesona, karisma, dan daya tarik nya guna memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadi. Mereka tampak ramah, hangat, dan empati, kita pun terlena mempercayainya, tapi semua itu palsu.
- Kurangnya kesadaran. Kita kesulitan mengenali perilaku sosiopat dan psikopat. Kita pikir orang-orang seperti itu mudah dikenali dan dihindari. Nyatanya, mereka ahli menyembunyikan identitas dan dapat bertindak tanpa kita sadari.
- Sistem peradilan kita tidak mendeteksinya sampai setelah kejahatan dilakukan. Saat itu sudah terlambat untuk mencegah tindakan mereka. Bahkan jika mereka tertangkap pun, dengan tipu daya dan manipulasi, mereka bebas kembali. Mereka tahu kelemahan dan celah hukum.
Baca juga :Kenali Cirinya, Jangan Mengaku Orang Baik Kalau Kamu Pribadi Yang Toxic
Profesi mereka di kehidupan nyata. Dilansir dari Business Insider, pemerintah Inggris justru memberikan kesempatan mereka bekerja untuk mencegah dampak buruk kelainan mentaI mereka? Wah agak menyeramkan ya! Inilah pekerjaan yang disinyalir sebagian dari mereka sosiopat/ psikopat (di Inggris). Hal yang tidak mungkin terjadi di Indonesia.
- pegawai negeri (civil servant)
- chef (koki)
- pemuka agama
- polisi
- jurnalis
- ahli bedah
- sales (tenaga penjualan)
- news anchor (pembawa berita)
- lawyer
- CEO
Bagaimana mencegah kejahatan oleh mereka? Mengamati perilaku seseorang seperti kurangnya empati, riwayat manipulasi, atau mengabaikan perasaan dan keselamatan orang lain. Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu mengidentifikasinya. Orang tua dan sekolah juga perlu mendidik anak bagaimana mengenali dan melindungi diri dari orang yang manipulatif dan berbahaya.