INDONESAINS- Salah satu brand ponsel ternama, (jaman dulu) Nokia pernah membuat iklan game unik dengan slogan, "ada sisi kanak-kanak dalam setiap diri orang dewasa". Pada saat itu mereka menjadikan fitur game untuk menarik perhatian orang dewasa untuk membeli ponsel Nokia. Dan benar saja, saat ini hampir semua ponsel termasuk smartphone bisa diinstal games.
Jika kita lihat arena bermain, bertebaran dimana-mana, terutama di pusat perbelanjaan. Tidak hanya menyediakan permainan untuk anak-anak, bahkan orang dewasa juga menikmatinya. Apakah masa kecil mereka kurang bahagia? Kata-kata itu selalu muncul jika seseorang melihat kita berperilaku seperti anak-anak.
Dalam sesi wawancara, seorang psikolog bisa mengenali perilaku kekanak-kanakan karena mereka menunjukkan karakter histrionik dan garis batas:
- Suka pamer (misal memakai baju mencolok warna-warni, dengan aksesoris lucu)
- Mencibir atau nyinyir jika diberi batasan
- Gampang terpikat dan kembali ramah jika diberi reward atau hadiah.
- Emosi labil dan gampang berubah,
- Suka cemberut dan menuntut keterikatan dengan orang lain
- Suka menggoda untuk mendapat persetujuan terhadap kebimbanganmya.
- Ekstravert, eksibisionistik dari kepribadian histeris.
- Suka marah-marah terkadang sampai meledak
Adult Child Syndrome. Seorang "adult child" yaitu seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang disfungsional, dan itu menghalanginya menjadi dewasa secara emosional. (Disfungsional, artinya keluarga yang tidak beres, tidak sehat secara mental, contoh keluarga pemabuk, penjudi, kriminal, dll).
Mengapa disebut Infantile personality? Karena sebetulnya mereka tidak menunjukkan kemunduran (mental), hanya kurangnya perkembangan. Kebutuhan untuk dicintai, membuatnya takut dan tak berdaya, sehingga dia lebih suka bergantung dan terikat pada orang lain yang dianggapnya cocok. Jika dia merasa kurang rasa cinta, ada sedikit penolakan.
Mengapa terjadi?
Bukan hanya masa kecil kurang bahagia, namun banyak alasan yang mendasari mengapa beberapa orang dewasa berperilaku seperti anak kecil.
- Kepribadian: Terjadinya persepsi realitas yang tidak akurat. Ketika ini terungkap, mereka sering marah-marah. Orang-orang yang mengalami adult-child kebanyakan berkepribadian narsistik, paranoid, obsesif-kompulsif, serta anti-sosial (sosiopat dan psikopat).
- Kecanduan: Pecandu memerlukan alasan pembenaran supaya terus memakai barang terlarang (narkotika). Ada waktunya mereka dalam kondisi explosif, seperti stres atau marah-marah, di saat itulah dia memakai narkoba atau alkohol untuk meredakannya. Itu akan konstan terulang terus, dan pada akhirnya mereka memaklumi kecanduannya.