Hasil Penelitian: Game Kekerasan Meningkatkan Sifat Agresif pada Anak

- 2 Juli 2023, 13:00 WIB
Menurut hasil penelitian, game kekerasan dapat meningkatkan sifat agresif.
Menurut hasil penelitian, game kekerasan dapat meningkatkan sifat agresif. /Unsplash

Indonesains - Hasil penelitian dari ilmuwan di Darsmouth College mengungkapkan, bahwa game kekerasan berkaitan erat dengan peningkatan sifat agresif fisik dari waktu ke waktu. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan di The Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Hampir seluruh peneliti yang terlibat dalam subjek penelitian tersebut setuju dengan hasil penelitian tersebut. Bahwa bermain video game kekerasan meningkatkan agresi fisik, namun sejumlah pendapat minor terus membantah hal tersebut.

Dalam melaksanakan penelitian tersebut, para peneliti Darmouth telah melakukan meta-analisis dari 24.000 dari seluruh dunia dari 2010 hingga 2017 dengan lebih dari 17.000 peserta, hingga usia 19 tahun dengan variasi bermain mulai dari 3 bulan hingga 4 tahun.

Dari hasil penelitian yang dilaporkan, contoh agresi fisik yang berkembang dalam diri anak seperti anak yang dilaporkan berkelahi dan di bawa ke ruang kepala sekolah, berdasarkan laporan sendiri, guru, orang tua atau teman sebaya.

Karena selama ini, anggapan bahwa game dapat memengaruhi perilaku anak seringkali diabaikan dan dianggap tidak berhubungan langsung, maka hasil penelitian ini membangun metode berdasarkan kritik tersebut.

Berikut 3 kritik spesifik dari literatur tentang permainan video dan agresi berdasarkan studi Dartmouth tersebut:

1. Terkait klaim bahwa meta-analisis sebelumnya melebih-lebihkan korelasi antara permainan game kekerasan dan agresi karena yang dilakukan tersebut termasuk tindakan agresi non serius.

Maka meta-analisis ini terbatas pada penelitian yang mengukur sifat agresif fisik yang nyata dari waktu ke waktu dengan kriteria yang lebih ketat. Hasilnya, temuan peneliti menemukan hipotesis bahwa bermain game kekerasan berkaitan erat dengan peningkatan agresi fisik.

2. Terkait klaim bahwa efek sering meningkat karena banyak penelitian tidak memperhitungkan variabel lain yang memprediksi sifat agresif, peneliti Darmtouh membandingkan analisis yang menyertakan atau tidak memasukan informasi tentang variabel tersebut.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: PNAS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah