Kecanduan Masturbasi, Emma Jadi Pelampiasan Hasrat Psikolog Legendaris

- 11 Juli 2023, 07:00 WIB
Emma Eckstein mengalami kecanduan masturbasi.
Emma Eckstein mengalami kecanduan masturbasi. /Public Domain

Indonesains- Sekitar tahun 1892, seorang wanita muda cantik berusia 27 tahun yang bernama Emma Eckstein mengunjungi seorang ahli neurologi atau ahli saraf bernama Sigmund Freud. Ia mencari pengobatan dari gejala tidak jelas yang dia alami.

Kunjungan tersebut adalah awal dari tahun-tahun panjang yang akan dialami Emma sebagai pelampiasan hasrat hingga nasibnya berakhir tragis.

Emma dan Sigmund sebenarnya adalah rekan. Sigmund adalah ahli neurologi Austria yang merupakan pendiri psikoanalisis dan psikolog legendaris, studi tentang fungsi dan perilaku psikologis manusia. Emma juga adalah seorang psikoanalis seperti Sigmund, bahkan Emma adalah psikoanalis perempuan pertama di dunia.

Emma yang lahir di Wina, Austria pada 28 Januari 1865 itu mengatakan kepada Sigmund bahwa ia mengalami gejala menstruasi menyakitkan, depresi ringan, kesulitan tidur dan gangguan pencernaan.

Sigmund freud mendiagnosa Emma mengalami histeria akibat kencanduan masturbasi yang menyebabkan Emma menderita "nasal reflex neurosis", sebuah kondisi yang dideskripsikan oleh sahabat Sigmund bernama Wilhelm Fliess.

Wilhelm Fliess adalah seorang ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan yang sukes, yang berpraktik di Berlin pada akhir abad ke-19.

Baca Juga: Hasil Penelitian: Suara-Suara Ini Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

Emma dioperasi hidung oleh Sigmund.
Emma dioperasi hidung oleh Sigmund. Pexels

Pada tahun 1892, Flies menerbitkan monograf yang mendeskripsikan kondisi "nasal reflex neurosis", yaitu kondisi infeksi hidung atau perubahan fungsi vasomotor yang menyebabkan gangguan menstruasi, infertilitas dan keguguran.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Jurnal PMJ Enotes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah