INDONESAINS- Kisah inspiratif menghiasi jalan kehidupan masyarakat. Sebutan pahlawan sering disematkan pada diri seseorang yang rela mempertaruhkan sesuatu (biasanya dianggap vital) demi kepentingan orang lain. Bahkan ada yang mempertaruhkan keselamatan dan nyawanya.
Pahlawan vs Sok Pahlawan
Jika menurut KBBI, terminologi pahlawan diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti 'hasil' atau 'buah'. Diartikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, dia juga pejuang yang gagah berani.
Pada saat jaman perang hal itu masih relevan, kalau jaman sekarang arti kata pahlawan mengalami pergeseran, contoh saja guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa, nakes yang menangani COVID-19 disebut pahlawan kemanusiaan. Tidak harus pergi ke medan perang dan gugur untuk disebut pahlawan.
Merasa diri harus jadi pahlawan
Perilaku ini bermasalah, dalam dunia kejiwaan ini dikenal dengan berbagai nama, yaitu Mesias Complex, Savior Complex, Hero Syndrome atau White Knight Syndrome (Sindrom ksatria putih)
Dia merasa bertanggung jawab untuk menolong kesulitan banyak orang, tanpa memperhatikan kehidupannya sendiri. Itu membuatnya merasa menjadi "juru selamat". Dalam beberapa kasus ini bukan hal besar, tapi bisa berdampak serius bagi orang lain.
Mesias dan Savior adalah terminologi yang sama dipakai untuk "juru selamat" dalam spiritualisme Kristen (Yesus) dan Islam (Al-Masih dan Imam Mahdi). Dalam perkembangan kebudayaan Islam, setiap Nabi (Rasul) dianggap merupakan juru selamat untuk umatnya masing-masing.