INDONESAINS- Indonesia adalah bangsa yang memegang erat teguh adat-istiadat dan pengaruh budaya nenek moyang.
Takhayul merupakan kepercayaan yang tanpa ada pengetahuan, logika, atau bukti ilmiah yang mendasarinya. Hal itu malah berdasar pada mistis, magis, atau gaib. Takhayul tak jarang dikaitkan dengan nasib, karma, atau kekuatan supranatural yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Contoh takhayul yang umum
- kucing hitam membawa sial
- angka 13 adalah angka buruk,
- mengenakan baju merah akan menarik keberuntungan.
Pemahaman takhayul dari berbagai sisi
- Sosiologis
Takhayul dapat dianggap sebagai bagian dari budaya dan tradisi masyarakat, berfungsi sebagai sarana untuk menjaga nilai-nilai sosial, mengatur perilaku individu dan kelompok, serta memberikan rasa aman dan identitas.
- Psikologis
Takhayul adalah bentuk kognisi dan emosi manusia. Hal itu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
- pengalaman pribadi, persepsi, ingatan, harapan, dan keinginan.
- Faktor sosial seperti norma, keyakinan, dan pengaruh orang lain.
Manfaat psikologis dari takhayul dianggap meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, atau memberikan harapan.
- Ilmiah
Takhayul dapat dianggap sebagai bentuk pemikiran yang tidak rasional dan tidak ilmiah. Takhayul tidak memiliki dasar empiris atau eksperimental yang kuat.
Takhayul sering kali didasarkan pada pengalaman anekdotal, koinisidensi, atau bias kognitif yang membuat orang melihat hubungan sebab-akibat yang tidak ada. Takhayul juga tidak dapat diuji secara objektif atau dibuktikan secara logis. Takhayul bertentangan dengan metode ilmiah dan prinsip-prinsip logika.
Meskipun itu adalah perasaan yang palsu alias tidak bisa dibuktikan kebenarannya namun bagi beberapa orang berdampak positif
- memberikan rasa nyaman, bahagia, atau motivasi bagi orang-orang yang mempercayainya
- sumber inspirasi atau hiburan bagi orang-orang yang menyukainya.
Tak jarang juga memiliki dampak negatif seperti menyebabkan ketakutan, kecemasan, stres, atau perilaku irasional yang dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik.
Takhayul juga bisa menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena sikap skeptis berlebihan. Juga menyebabkan diskriminasi dan intoleransi terhadap orang-orang lain yang tidak meyakininya.
Contoh-contoh Takhayul
Ada banyak sekali takhayul yang beredar di dunia khususnya di Indonesia. Ini diantara contohnya
- Makan kalau tidak habis nanti nasinya nangis, atau nanti ayam nya mati
- Kalau ingin sesuatu segera di penuhi, nanti "kepuhunan" (bahasa Banjar) berarti kondisi stress dan cemas akibat keinginan tidak terpenuhi
- Perempuan kalau menyapu harus bersih, kalau tidak mau suaminya brewokan
- Jangan cuci piring malam hari nanti rejeki seret
- Jangan buka payung di dalam rumah nanti ada yang meninggal
- Jangan bangun kesiangan, nanti rejekinya dipatok ayam
- Jangan berdiri di pohon besar malam-malam, nanti kesurupan
- Jangan duduk diatas bantal, nanti pantatnya bisulan
- Jangan tidur atau duduk didepan pintu rumah, nanti sulit jodoh
- Jangan foto bertiga, nanti salah satunya meninggal
- Jangan bersiul malam hari, nanti ada makhluk halus
- Jangan potong kuku malam-malam nanti kerasukan
- Burung gagak di malam hari membawa pertanda buruk
- Ayam berkokok di malam hari pertanda wabah penyakit
- Anak kecil jangan main sampai malam/ magrib, nanti diculik roh halus (Wewe gombel)
- Hati-hati menabrak kucing di jalan nanti membawa soal
- Memakai jimat atau rajah dipercaya menjauhkan diri dari marabahaya dan penyakit
- Memakai amulet untuk mendatangkan kekayaan
Dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak masuk akal lain yang dianggap takhayul. Percaya tidak percaya sebagian memang mempercayai nya. Sedangkan orang lain yang tidak percaya, menjadikan sebagai bahan olokan al
Kesimpulan
Takhayul adalah fenomena yang kompleks dan multidimensi, tidak bisa disederhanakan menjadi benar atau salah, baik atau buruk.
Takhayul merupakan hasil interaksi antara kepercayaan dan kebenaran. Kita perlu menghormati jika orang lain percaya, tetapi juga perlu mencari kebenaran dengan cara yang rasional dan ilmiah. Keseimbangan antara takhayul dan sains perlu dijaga.***