Ilmu Hipnotis: Hoax atau Nyata?

- 11 Agustus 2023, 07:08 WIB
hipnosis adalah sains
hipnosis adalah sains /Karya:tatianazaets

Penelitian terbaru dari Stanford University mencoba mencari tahu sesuatu yang terhubung dengan hipnosis -- dan mereka melakukan pemindaian otak untuk membuktikannya.

Menurut studi ini, ada bagian otak yang mengalami perubahan di bawah pengaruh hipnosis dibandingkan saat normal. Menggunakan teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI),  ditemukan bahwa pola aliran darah di otak berubah selama pengaruh hipnosis, ini mencetuskan beberapa efek yang cukup aneh.

Dalam pengaruh hipnosis,

  1. Aktivitas listrik otak meningkat pada area khusus pemusatan perhatian.
  2. Sebaliknya, aktivitas pada bagian yang berhubungan dengan kesadaran diri dan refleksi akan menurun.
  3. Pada orang normal terjadi interaksi yang kuat diantara dua area otak tersebut, namun saat kondisi hipnosis, interaksinya sangat menurun.

MRI membuktikan hipnosus
MRI membuktikan hipnosus Karya:YakobchukOlena
Dari pemindaian otak (MRI) bisa diketahui profil seseorang seperti kurangnya kesadaran diri (self -consciousness) dan sugestability (kemampuan menghadapi sugesti). Kedua hal ini membuat seseorang rentan memperoleh hipnosis oleh sugesti dari luar dirinya. 

Dari 500 subjek yang diteliti Stanford university dibagi dua, kelompok yang rentan di hipnosis dan satunya kelompok yang kesadaran dirinya lebih kuat. Praktik hipnoterapi untuk kasus-kasus kecanduan obat dan kondisi kesehatan lainnya diujikan pada mereka.

Hipnosis dan kegunaannya 

Hipnosis mirip dengan kondisi tidur, saat pikiran berada dalam keadaan santai (relaks) dan berubah (altered). Saat itu, pikiran kita masih dapat mengakses memori, sensasi, dan pikiran lainnya. Hipnosi digunakan untuk membantu keluar dari kebiasaan buruk, mengendalikan rasa sakit, serta mengelola stres. 

Orang yang mentalnya sehat dan stabil sukar untuk dihipnosis, namun ada juga yang sangat rentan (mudah ditaklukkan). Hipnotisme akan gagal jika orang tersebut tidak ingin dihipnotis, dan meskipun dalam kondisi hipnosis, subjek dapat membatalkan kapan saja. Hipnotisme membutuhkan rasa percaya dan imajinasi.

Apa saja yang terjadi saat terhipnotis,

  • detak jantung Anda mungkin menurun.
  • suhu tubuh bisa berubah, dan aliran darah ke area tertentu bisa berubah.
  • Keadaan relaksasi yang dalam dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan rangsangan negatif lainnya.

Hipnotisme bahkan dapat digunakan sebagai pereda nyeri selama operasi tertentu, seperti operasi gigi. Selain itu juga bisa untuk 

Halaman:

Editor: Setyo Ari Cahyono

Sumber: John Hopkins Medicine Seekers Guidance


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah