INDONESAINS- Tidak dipungkiri Indonesia mendapatkan kemerdekaan dengan cara berjuang mati-matian melawan Belanda dan Jepang. Pada saat merdekapun Belanda tidak tinggal diam mencoba merebut kembali Indonesia, sayangnya mereka dikalahkan dengan taktik gerilya.
Perang gerilya adalah salah satu bentuk perlawanan rakyat yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi, berpindah-pindah, dan menyerang secara tiba-tiba secepat kilat.
Taktik ini bertujuan untuk mengelabui, menipu, dan melemahkan musuh yang lebih kuat dan lebih banyak. Perang gerilya telah digunakan oleh bangsa Indonesia sejak masa penjajahan hingga masa kini.
Perang gerilya melawan Belanda terjadi pada dua periode, yaitu pada masa penjajahan VOC (1602-1799) dan pada masa perjuangan kemerdekaan (1945-1949).
Pada masa penjajahan VOC, perang gerilya dilakukan oleh para pangeran, sultan, dan raja-raja kerajaan Indonesia yang menentang kebijakan monopoli perdagangan dan pajak yang diberlakukan oleh VOC. Beberapa contoh perang gerilya pada masa ini adalah:
- Perang Paderi (1821-1837), perlawanan rakyat Minangkabau yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol melawan Belanda dan kaum adat yang bersekutu dengan Belanda.
- Perang Diponegoro (1825-1830), perlawanan rakyat Jawa Tengah yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan Belanda yang ingin mengambil alih tanah-tanah kerajaan Mataram.
- Perang Aceh (1873-1904), perlawanan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah dan Teuku Umar melawan Belanda yang ingin menjadikan Aceh sebagai bagian dari Hindia Belanda.
Beberapa contoh perang gerilya pada masa ini adalah:
- Perang Gerilya Jawa Barat (1946-1949), perlawanan TNI dan rakyat Jawa Barat yang dipimpin oleh Jenderal Nasution melawan Belanda yang melakukan agresi militer pertama.
- Perang Gerilya Jawa Tengah (1948-1949), perlawanan TNI dan rakyat Jawa Tengah yang dipimpin oleh Kolonel Soeharto melawan Belanda yang melakukan agresi militer kedua.
- Perang Gerilya Yogyakarta (1948-1949), perlawanan TNI dan rakyat Yogyakarta yang dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman melawan Belanda yang menyerbu ibu kota Republik Indonesia.
Perang gerilya melawan Jepang terjadi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945). Pada masa ini, beberapa kelompok rakyat Indonesia melakukan perlawanan terhadap kekejaman dan eksploitasi yang dilakukan oleh Jepang.