Beberapa contoh perang gerilya pada masa ini adalah:
- Perlawanan Rakyat Kalimantan Barat (1943-1945), perlawanan rakyat Dayak yang dipimpin oleh Oevaang Oeray melawan Jepang yang melakukan pembantaian massal terhadap etnis Dayak.
- Perlawanan Rakyat Sulawesi Selatan (1943-1945), perlawanan rakyat Bugis-Makassar yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar melawan Jepang yang melakukan penindasan terhadap rakyat Sulawesi Selatan.
- Perlawanan Rakyat Sumatera Utara (1944-1945), perlawanan rakyat Batak yang dipimpin oleh Sisingamangaraja XII melawan Jepang yang menyerobot tanah-tanah adat Batak.
Perang Gerilya di Masa Kini
- Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kelompok pemberontak yang ingin mendirikan negara Islam Aceh yang berdiri sejak tahun 1976 hingga tahun 2005. GAM melakukan perang gerilya melawan TNI dan Polri yang ditugaskan untuk menjaga keutuhan NKRI. Perang gerilya ini berakhir dengan penandatanganan nota kesepahaman damai antara GAM dan pemerintah Indonesia di Helsinki, Finlandia, pada tahun 2005.
- Organisasi Papua Merdeka (OPM), kelompok pemberontak yang ingin mendirikan negara Papua Barat yang berdiri sejak tahun 1965 hingga sekarang. OPM melakukan perang gerilya melawan TNI dan Polri yang ditugaskan untuk menjaga keutuhan NKRI. Perang gerilya ini masih berlangsung hingga saat ini dengan berbagai bentuk aksi seperti penembakan, pembunuhan, pembakaran, dan penculikan.
- Gerakan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), kelompok pemberontak yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia Timur yang berdiri sejak tahun 2012 hingga sekarang. MIT melakukan perang gerilya melawan TNI dan Polri yang ditugaskan untuk menjaga keutuhan NKRI. Perang gerilya ini masih berlangsung hingga saat ini dengan berbagai bentuk aksi seperti penyerangan, pengeboman, dan penggal kepala.
Kesimpulan
Gerilya merupakan taktik peperangan yang bisa dianggap kuno namun bisa mengalahkan taktik perang modern. Dengan keterbatasan bala tentara dan peralatan tempur, gerilya mampu mengungguli musuh.
Tidak hanya digunakan untuk mempertahankan negara dari agresi atau invasi militer asing, bahkan gerilya dipakai beberapa golongan separatis atau pemberontak, dikarenakan taktik ini termasuk jitu menghindari penangkapan dan pelacakan jejak. ***