Butuh Lebih Banyak Kekuatan Otak untuk Melupakan Kenangan

- 29 September 2023, 06:30 WIB
Ilustrasi mantan.
Ilustrasi mantan. /Pexels/Karolina Grabowska

Indonesains - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Texas di Austin mengungkapkan bahwa melupakan sesuatu ternyata membutuhkan lebih banyak upaya mental dan perhatian dibandingkan dengan mengingatnya. Hasil penelitian ini membuka pintu bagi pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana otak mengelola dan mengatasi ingatan yang tidak diinginkan.

Jarrod Lewis-Peacock, seorang asisten profesor psikologi dan penulis senior studi ini, menjelaskan bahwa kita sering berusaha untuk melupakan kenangan yang memicu respon negatif, seperti ingatan traumatis, agar kita dapat merespons pengalaman baru dengan lebih adaptif.

Namun, meskipun kita memiliki kemampuan untuk secara sukarela melupakan sesuatu, mekanisme otak yang terlibat dalam proses ini masih menjadi misteri.

Studi ini menggunakan neuroimaging untuk memantau aktivitas otak dan menunjukkan sekelompok gambar kepada partisipan. Mereka diminta untuk mengingat atau melupakan setiap gambar.

Hasil penelitian menegaskan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan apa yang mereka lupakan, namun melupakan dengan sengaja memerlukan tingkat aktivitas otak yang lebih tinggi dibandingkan dengan mengingat.

Kenangan adalah konstruksi dinamis otak yang terus-menerus diperbarui, dimodifikasi, dan diatur ulang melalui pengalaman. Otak secara alami mengingat dan melupakan informasi, bahkan sebagian besar proses ini terjadi secara otomatis selama tidur. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana otak memproses informasi dan mengelola kenangan.

Peneliti menemukan bahwa partisipan cenderung lebih mudah melupakan adegan daripada wajah. Hal ini bisa disebabkan karena adegan cenderung membawa informasi emosional lebih banyak dibandingkan wajah. Hasil penelitian ini membuka peluang untuk studi lebih lanjut tentang bagaimana manusia memproses dan mengatasi kenangan emosional yang kuat dan melekat.

Temuan dari penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience dengan judul "More is less: increased processing of unwanted memories facilitates forgetting" dan dapat diakses secara daring. Penemuan ini membawa harapan untuk mengembangkan perawatan yang membantu orang untuk membebaskan diri dari kenangan yang tidak diinginkan..***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of Texas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah