Hasil Penelitian: Depresi dan Stres Jangka Panjang Merusak Pembuluh Darah

- 29 September 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi depresi.
Ilustrasi depresi. /Pixabay/picagent

Indonesains - Hasil penelitian dari tim ilmuwan University of pennsylvania atau Penn State menemukan bahwa di antara orang dewasa dengan depresi yang mengalami stres jangka panjang, memiliki fungsi endotel -yang melapisi sistem peredaran- yang lebih buruk dibandingkan mereka yang hanya mengalami depresi.

Lacy Alexander, profesor kinesiologi, salah satu peneliti, mengatakan hasil ini membantu menjelaskan hubungan antara stres, depresi dan penyakit kardiovaskular, dan dapat membantu merancang intervensi di masa depan dan strategi pencegahan.

Menurutnya, studi ini bisa menjadi titik tolak untuk melihat apakah jika orang diajarkan lebih banyak strategi perilaku dalam menghadapi stres sehari-hari, mungkin itu bisa menjadi pelindung bagi kesehatan jantung mereka.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan paparan kronis stres dengan perkembangan penyakit kardiovaskular. Tetapi para peneliti mengatakan proses yang tepat tentang bagaimana stres mempengaruhi tubuh dan dapat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular tidak diketahui.

Pada penelitian ini, para peneliti merekrut 43 orang dewasa sehat yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular, tidak menggunakan produk tembakau dan aktif berekreasi. Para peneliti juga mengevaluasi peserta untuk gejala depresi.

Pada hari percobaan, para peserta melaporkan semua situasi penuh tekanan yang mereka alami dalam 24 jam sebelumnya, termasuk pertengkaran dengan teman atau anggota keluarga atau peristiwa yang membuat stres di tempat kerja atau sekolah.

Para peneliti juga mengukur fungsi endotel dengan memasukkan serat kecil di bawah kulit lengan partisipan. Serat memungkinkan mereka untuk memasukan sejumlah kecil obat asetilkolin, yang kemudian mempengaruhi pembuluh darah di daerah seukuran sepeser pun. Para peneliti kemudian melihat bagaimana obat tersebut mempengaruhi fungsi endotel di pembuluh tersebut.

Selain stres yang dikaitkan dengan fungsi endotel yang lebih buruk pada orang dengan depresi, para peneliti menemukan gejala lain yang terkait dengan depresi.

Jody Greaner, Asisten Profesor di University of Texas di Arlington yang memimpin penelitian tersebut mengatakan Orang dewasa dengan depresi juga mengalami lebih banyak stres dan menilainya lebih parah daripada orang dewasa yang tidak depresi, yang menegaskan hubungan antara stres dan depresi.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of Pennsylvania


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x