Hasil Penelitian: Ilmuwan Sebaiknya Lebih Sering Swafoto, Terutama Perempuan

- 1 Oktober 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi swafoto ilmuwan perempuan.
Ilustrasi swafoto ilmuwan perempuan. /Depositphotos

Indonesains - Hasil penelitian para peneliti LSU, University of Delaware, U.C. Berkeley dan Universitas Toronto melaporkan bahwa para ilmuwan yang memposting swafoto atau potret diri di feed Instagram mereka menumbuhkan kepercayaan dan membantu mengubah stereotip publik bahwa para ilmuwan kompeten, tapi tidak hangat.

Studi tersebut dibangun di atas dasar preferensi oleh psikolog sosial Princeton University, Susan Fiske yang menyarankan bahwa para ilmuwan telah mendapatkan rasa hormat orang Amerika tetapi bukan kepercayaan mereka.

Kepercayaan bergantung pada dua karakteristik yang dirasakan dari individu atau kelompok sosial: kompetensi dan kehangatan. Persepsi kompetensi melibatkan keyakinan bahwa anggota kelompok sosial tertentu cerdas dan memiliki keterampilan untuk mencapai tujuan mereka.

Belakangan, seiring perkembangan teknologi informasi banyak ilmuwan telah menggunakan media sosial sebagai alat untuk mengkomunikasikan penelitian mereka dan untuk melibatkan audiens yang lebih luas dalam penemuan ilmiah dan hasilnya.

Tetapi kebangkitan "ilmuwan media sosial" juga telah mengarahkan komunikator dan cendekiawan untuk mengajukan pertanyaan penting dan sering diabaikan: Apakah orang mempercayai para ilmuwan yang muncul dalam umpan media sosial mereka?

Menurut Fiske, sementara persepsi tentang kompetensi dan kehangatan anggota kelompok sosial penting dalam menentukan kepercayaan dan bahkan tindakan, ternyata persepsi kehangatan lebih penting.

Becky Carmichael, dari LSU saluran media sosial, seperti Instagram, memberikan kesempatan yang menarik bagi para ilmuwan untuk meningkatkan citra publik mereka.

Bagaimana Penelitian Dilakukan?
Pada penelitian tersebut, tim peneliti meluncurkan proyek penelitian yang populer disebut sebagai ScientistsWhoSelfie, berdasarkan tagar yang diperkenalkan para peneliti untuk meningkatkan kesadaran tentang proyek dalam kampanye crowdfunding online yang mengumpulkan lebih dari $ 10.000.

Beberapa lusin ilmuwan di seluruh dunia membantu mengembangkan serangkaian gambar untuk proyek tersebut.

Idenya adalah untuk menunjukkan gambar peserta penelitian yang diterbitkan ke salah satu dari empat akun kurasi rotasi "Scientists of Instagram" dan kemudian mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang persepsi mereka tentang para ilmuwan yang diwakili dalam gambar-gambar ini serta para ilmuwan pada umumnya.

Sebanyak 1.620 peserta perwakilan AS yang direkrut secara online melihat gambar-gambar ini dalam survei online. Orang-orang yang melihat gambar termasuk wajah seorang ilmuwan yang tersenyum, atau ilmuwan selfie. Mereka menilai para ilmuwan dalam gambar dan para ilmuwan secara umum dianggap lebih hangat daripada orang-orang yang melihat gambar kontrol atau gambar lingkungan atau peralatan ilmiah saja.

Persepsi ilmuwan hangat ini sangat menonjol di antara orang-orang yang melihat gambar yang menampilkan wajah ilmuwan perempuan, karena ilmuwan perempuan dalam selfie dievaluasi secara signifikan lebih hangat daripada ilmuwan laki-laki dalam selfie atau gambar yang hanya sains.

Tim lebih lanjut menemukan bahwa melihat serangkaian selfie ilmuwan wanita di Instagram secara signifikan menggeser stereotip sains yang berkaitan dengan gender, yaitu mereka yang mengaitkan bidang STEM dengan menjadi laki-laki. Namun, mereka juga menemukan bahwa orang yang melihat selfie ilmuwan wanita menilai para ilmuwan ini secara signifikan lebih menarik daripada selfie ilmuwan pria.

Dari penelitian tersebut, para peneliti percaya ilmuwan yang menggunakan media sosial untuk memanusiakan diri mereka sendiri membantu mendorong transparansi ilmu pengetahuan, kepercayaan publik, dan minat terhadap ilmu pengetahuan.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan secara daring di Jurnal PLOS One dengan judul "Using selfies to challenge public stereotypes of scientists" dan dapat diakses secara terbuka.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: PLoS One


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah