INDONESAINS- Tulang-belulang yang tertimbun abu dan tanah berserakan, bercampur batu dan sedimen. Yang biasanya muncul tidak sengaja karena anak-anak kecil sedang menggali harta karunnya, muncul lah batu berwarna putih bergerigi, namun tidak seperti batu biasanya. Dan setelah mendatangkan polisi, dan ahli purbakala, dilakukan penggalian besar-besaran: wholaaa! Fosil dinosaurus telah ditemukan!
Sebelum tahun 1842, masyarakat tidak pernah mengenal sebutan "dinosaurus". Sampai pada akhirnya Sir Richard Owen, ahli anatomi asal Inggris mengelompokkan tiga jenis hewan prasejarah (dijelaskan di bawah) yang memiliki ciri-ciri, serta keanehan yang sama. Ini yang mengubah cara dunia memandang reptil purbakala itu.
Sir Richard Owen, juga merupakan pendiri Museum Sejarah dan Alam di Inggris. Dia turut serta memberi pengajaran kerajaan dan keluarga nya tentang sains. Pada saat itu, dia berseteru dengan ilmuwan evolusi ternama Charles Darwin.
Baca juga: Dinosaurus Bisa Dihidupkan Lagi? Begini Caranya
Penemuan awal fosil-fosil dinosaurus
- 1824 - fosil Megalosaurus ditemukan oleh William Buckland
- 1825 - fosil Iguanodon ditemukan oleh Gideon Mantell
- 1833 - fosil Hylaeosaurus ditemukan juga oleh Gideon Mantell
Dia menyebutkan hewan ini memiliki ukuran yang sangat luar biasa, dibanding reptil manapun yang hidup di zaman sekarang (bisa sampai 60 meter panjangnya). Saat itu perhitungannya untuk Iguanodon dan Megalosaurus hanya sekitar 9 meter.
Penggambaran Owen tentang dinosaurus awal tidak berdasar pada reptil-reptil modern, ini lebih mirip mamalia yang memiliki empat kaki menopang tubuh besarnya, seperti singa atau harimau, kulit bersisik, dengan kepala bermoncong seperti buaya, lalu ada sedikit sirip tebal di punggungnya. Jadi jangan berpikir tentang Tyrannosaurus Rex (T-Rex) atau Triceratops (nenek moyang badak). Jauh sebelum itu ditemukan.
Tidak mudah istilah dinosaurus diakui keberadaanya secara ilmiah oleh khalayak, karena selama 80 tahun ia dianggap hewan bualan, fiktif dan tidak nyata. Seperti kita menganggap naga itu sebagai hewan mitos. Barulah pada 1970, dinosauria alias terrible lizards ini kembali menarik hati para ahli palaentologi modern. Selama 50 tahun lebih istilah "dinosaurus" itu menetap diterima sampai sekarang.