Network
Indonesains - Sebuah hasil penelitian dari University of Exeter menunjukan bahwa ratusan hiu dan pari telah terjerat sampah plastik di lautan seluruh dunia. Temuan tersebut tentu saja telah menimbulkan keprihatinan akibat kelalaian manusia.
Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Endangered Species Research, jurnal yang bersifat internasional dan interdisipliner.
Hal ini mencakup semua bentuk kehidupan yang terancam punah di Bumi, ancaman yang dihadapi oleh spesies dan habitatnya, serta langkah-langkah penting yang harus diambil untuk menjamin konservasinya.
Berikut 5 fakta ilmiah tentang penemuan tersebut yang dilansir dari Mirror.
Baca Juga: Akibat Perubahan Iklim, Iklim di Amerika Bergeser Ratusan Kilometer
1. Hasil penelitian Tersebut Berbasis Twitter
Para peneliti menjelajahi laporan di twitter untuk mengumpulkan data tentang terjeratnya ikan hiu dan pari di seluruh dunia yang terancam punah. Hasil penelitian tersebut adalah yang pertama menggunakan metode tersebut. Fakta ilmiah yang diketahui, setidaknya adalah lebih dari 1.000 laporan individu ikan hiu dan pari terjerat plastik.
2. Kebanyakan Terjerat Sisa Alat Tangkap
Dari hasil studi tersebut, fakta ilmiah yang ditemukan bahwa kebanyakan kasus tersebut akibat sisa alat tangkap seperti jaring atau pancing yang terbuang atau bahkan mungkin sengaja dibuang ke laut. Selain itu juga ada kasus ikan terjerat kantong plastik, ban karet dan tali plastik yang telah mengancam spesies yang terancam punah.
3. Jerat Plastik Terbenam di Tubuh Ikan
Dalam banyak kasus yang dilaporkan, ikan-ikan yang terjerat plastik ternyata diketahui terus tumbuh, terutama jika ikan yang terjerat adalah ikan yang masih dalam pertumbuhan. Plastik yang menjerat ikan tersebut kemudian ikut tumbuh bersama tubuh ikan dan terbenam di kulitnya membuat ikan itu menjadi menderita.
4. Dogfish Yang Paling Banyak Terjerat
Dari ribuan laporan tersebut, diketahui bahwa jenis yang paling banyak terjerat adalah jenis ikan hiu dogfish, jumlahnya hampir 60 persen dari semua laporan, diikuti hiu tutul dan dogfish berduri.
