Sakit Dikit Jangan Minum Obat, Awas Overdosis! Ketahui Gejalanya

- 27 September 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi obat-obatan.
Ilustrasi obat-obatan. /Pixabay/AVANA photos

Indonesains - Bagi banyak orang, jika mengalami sakit, solusi satu-satunya adalah minum obat. Padahal, tidak semua penyakit harus ditangani dengan minum obat karena sebenarnya tubuh memiliki sistem pertahanan dasar untuk penyakit-penyakit ringan dan dengan sedikit istirahat atau mengonsumsi bahan-bahan alami dapat sembuh.

Salah satu obat yang paling sering dikonsumsi adalah parasetamol, obat penurun demam dan pereda nyeri. Tak jarang ketika seseorang merasa demam atau sakit kepala sedikit - yang mungkin hanya karena kelelahan.

Ia akan langsung minum parasetamol. Meski memang dapat menyembuhkan, tapi hati-hati obat hasil sintesis yang dikenal dengan istilah obat kimia memiliki efek kurang baik bagi tubuh dan bahkan bisa menyebabkan overdosis.

Menurut Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), terlalu banyak mengonsumsi parasetamol dapat merusak hati atau liver yang dalam kasus yang parah bahkan dapat menyebabkan gagal hati hingga kematian.

 

Baca Juga: Hasil Penelitian: Kopi Dapat Menjadi Rahasia Menurunkan Berat Badan

Baca Juga: Hasil Penelitian: ASI Eksklusif Mengurangi Risiko Penyakit Kulit pada Anak-anak

Ilustrasi Obat Parasetamol, Benarkah Parasetamol Dapat Meningkatkan Tekanan Darah dan Resiko Penyakit Jantung? Begini Kata Penelitian
Ilustrasi Obat Parasetamol, Benarkah Parasetamol Dapat Meningkatkan Tekanan Darah dan Resiko Penyakit Jantung? Begini Kata Penelitian

Mengutip dari laman resminya FDA menyarankan jika memang harus mengonsumsi parasetamol, maka tidak boleh lebih dari 4.000 mg per hari untuk orang dewasa. Tapi sebagian besar dokter di dunia menggunakan rekomendasi paling banyak 3.000 mg konsumsi parasetamol per harinya.

Tapi karena memang parasetamol merupakan salah satu obat yang paling umum dan terkandung di dalam banyak jenis obat, bisa jadi seseorang mengonsumsinya terlalu banyak tanpa menyadarinya dan kemudian overdosis.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: FDA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah