Kebiasaan Tidur Dirapel Akhir Pekan, Justru Dampaknya Lebih Buruk

- 29 September 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. /Unsplash

Indonesains - Setelah penat bekerja hampir seminggu penuh, akhir pekan menjadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk bersantai. Sebagian diantaranya menjadikan akhir pekan sebagai pelampiasan untuk tidur seharian karena di hari-hari biasa seringkali tidak cukup tidur. Pergi kerja pagi dan baru pulang malam hari, itupun belum tentu bisa langsung tidur.

Tapi ternyata, kebiasaan tidur "dirapel" diakhir pekan tersebut dapat berdampak lebih buruk bagi tubuh bahkan jika dibandingkan dengan mereka yang kurang tidur setiap harinya sekalipun.

Melansir eurekalert, penelitian dari Universitas Colorado di Boulder memang menemukan bahwa tidur di akhir pekan dapat membantu tubuh pulih dengan ringan selama dua hari dan itu tidak bertahan lama. Kabar buruknya, setelah itu dampaknya terhadap tubuh justru lebih buruk.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, sebagian dengan meningkatkan dorongan untuk ngemil di malam hari dan mengurangi sensitivitas insulin - atau kemampuan untuk mengatur gula darah.

Baca Juga: Mencuci Najis Dengan Tanah Ternyata Terbukti Secara Ilmiah

Baca Juga: Hasil Penelitian: Kopi Dapat Menjadi Rahasia Menurunkan Berat Badan

Baca Juga: Hindari Makanan Manis Saat Hamil Agar Anak Tidak Mengalami Obesitas

Dari hasil pengujian terhadap 36 orang dewasa dengan usia 18 hingga 39 tahun dengan pengaturan waktu tidur, para peneliti justru menemukan bahwa mereka yang mengganti waktu tidurnya diakhir pekan menjadi lebih sulit untuk mendapatkan jam tidur mereka.

Itu artinya, kekurangan tidur mereka di hari-hari biasa yang digantikan dengan tidur diakhir pekan membuat mereka jam tidur mereka menjadi kacau dan membuat mereka mengalami gangguan tidur.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: EurekaAlert


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah