Meski Beracun, Ternyata Ada Kehidupan Yang Bernafas Dengan Arsenik

- 29 September 2023, 17:03 WIB
Ahli biologi menemukan kehidupan yang bernapas dengan arsenik.
Ahli biologi menemukan kehidupan yang bernapas dengan arsenik. /Reid et al

Indonesains - Jelas sekali bahwa arsenik itu adalah racun yang mematikan bagi sebagian besar makhluk hidup, tetapi hasil penelitian dari Washington University menemukan kehidupan bawah laut di Samudera Pasifik yang justru bernafas dengan menghirup arsenik.

Jaclyn Saunders, postdoctoral fellow di Lembaga Oseanografi Woods Hole dan Institut Teknologi Massachusetts yang terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa temuan tersebut membuat para ilmuwan berpikir kembali tentang cara melihat elemen atau unsur.

Jika selama ini arsenik dianggap sebagai elemen berbahaya, beracun dan mematikan, tapi kali ini ilmuwan justru menemukan makhluk hidup yang memanfaatkannya untuk bernafas.

Gabrielle Rocap, rekan peneliti, mengatakan bahwa mereka sudah lama mengetahui bahwa ada kadar arsenik yang sangat rendah di lautan. Tapi ternyata arsenik tersebut dihisap oleh makhluk hidup di sana, itu adalah pengetahun yang sama sekali baru.

Pada penelitian tersebut, para ilmuwan menganalisis sampel air laut dari daerah di bawah permukaan di mana oksigen hampir tidak ada yang memaksa kehidupan untuk mencari strategi lain untuk hidup. Meski memang ada alternatif lain, sebagian organisme di sana menghirup nitrogen. Ternyata ada juga yang justru menghirup arsenik.

Baca Juga: Sejumlah Barang di Lingkungan Rumah dapat Menyebabkan Kemandulan

Baca Juga: Perubahan Iklim Memperparah Penyakit Black Sigatoka Pada Pisang

Baca Juga: Suntik KB Pria Tidak Sekedar Kontrasepsi, Tapi Juga Meningkatkan Libido

Tim menganalisis sampel yang dikumpulkan selama pelayaran penelitian 2012 ke Pasifik tropis, lepas pantai Meksiko. Analisis genetik pada DNA yang diekstraksi dari air laut menemukan dua jalur genetik yang dikenal untuk mengubah molekul berbasis arsenik sebagai cara untuk mendapatkan energi.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of Washington


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah