Suka mempermalukan orang. Apakah dengan mengumbar kekurangan seseorang bisa membantunya berubah? Justru hal menyakitkan saat mengumpulkan banyak orang, dan menyatakan bahwa kita lambat berfikir, karena target pekerjaan tidak pernah tercapai. Ini termasuk tindakan perundungan (bullying), yang secara tidak langsung juga dilakukan di grup medsos (WA ,FB, IG..). Ini akan menanamkan benih kebencian pada orang lain. Lebih baik bicara saja empat mata jika ingin mengkritik seseorang, jangan mempermalukanya di khalayak ramai.
Menyalahkan orang lain atas kelalaiannya sendiri. Dua orang teman se kantor, Anne dan Britty mendapat uang insentif yang berbeda, padahal hari kerja dan posisinya selevel. Usut punya usut ternyata Britty sering telat absen dan beberapa kali lupa absen (finger print). Eh dia malah menyalahkan, si Anne, Camelia, Danna, sampai Zubaida dan personalia karena menganggap orang lain tidak mau mengingatkan nya. Dia tidak mawas diri, atas kerugian yang dia buat. Ini jelas manusia toxic.
Memaksakan kebenaran versinya ke orang lain. Ketika seseorang menemukan solusi masalah yang besar, sangat ingin dia untuk menggaungkan nya. Terutama jika dia melihat orang lain hidup berada di jalan yang salah. Ardy melewati krisis keuangan dengan cara berdagang, sedangkan Ervan dengan cara menulis dan membuat buku. Ardy sukses dengan dagangnya dan melihat kehidupan Ervan gitu-gitu saja. Ardy memaksa Ervan untuk mengikuti jejak nya dengan berdagang sembari mengejek kalau pekerjaan menulis buku itu mau kaya dari mana. Ucapan itu menyakitkan. Ardy termasuk golongan orang toxic.
Toxic bukanlah kepribadian alami, ia bisa didapat dari pergaulan yang salah, atau bisa jadi didikan semasa anak-anak yang salah. Orang toxic kurang memiliki kepekaan batin atau simpati. Tutur kata mudah menyakiti orang lain, padahal jika dia mau sedikit introspeksi saja, dan membalikkan keadaan jika dia terkondisi sebagai korban pasti dia akan berubah. So jangan jadi pribadi yang toxic ya. ***