Network
Indonesains - Wajah adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering diperhatikan oleh manusia. Wajah biasanya menjadi yang pertama kali dijadikan impresi seseorang untuk menilai orang lain.
Wajah terutama digunakan untuk ekspresi, komunikasi dan juga dapat mewakili karakter seseorang. Ada banyak hal yang bisa digambarkan sebuah wajah dan bahkan hasil penelitian mengungkap potensi korupsi seorang politikus
Serangkaian hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Caltech atau California Institute of Technology menunjukan bahwa potensi korupsi dapat dilihat dari wajah seorang politikus.
Ketika orang diperlihatkan wajah para politisi yang tidak mereka kenal, mereka dapat membuat penilaian lebih baik tentang kemungkinan apakah politisi itu dihukum karena korupsi. Dan aspek yang paling diperhatikan adalah seberapa lebar wajah para politisi tersebut.
Baca Juga: Fenomena Flexing: Pura-Pura Kaya atau Pura-Pura Bahagia?
Sebenarnya, pada hasil penelitian yang pernah ada sebelumnya, wajah lebar dengan rasio lebar dan tinggi wajah yang lebih besar, berkorelasi dengan perilaku agresif pada seorang pria.
Artinya pria dengan wajah lebih luas, memiliki kecenderungan lebih besar untuk menjadi agresif dan mengancam orang lain daripada pria dengan wajah lebih tipis.
Hasil penelitian itu juga menunjukan bahwa pria berwajah lebar dianggap oleh orang lain lebih mengancam pria dengan wajah lebih kurus.
Hasil penelitian dari Caltech itu adalah yang pertama menunjukan bahwa orang-orang memiliki kecakapan untuk memilih politisi yang korup hanya berdasarkan potret dan bahwa mereka memandang politisi dengan wajah yang luas sebagai yang lebih korup.
